Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
SEMANGAT kepahlawanan di zaman yang sudah merdeka tentunya berbeda dengan pertempuaran secara fisik melwan penjajahan bangsa asing.
Semangat kepahlawanan perlu diaplikasi di setiap kehidupan.
Sejatinya setiap warga negara mampu menjadi pahlawan bagi sesamanya, yakni dengan cara lebih mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
Sejarawan Anhar Gonggong menyebut esensi nilai-niai kepahlawanan ialah seseorang yang mampu melampaui batas daripada orang lain serta mempunyai perhatian khusus kepada hal yang lain daripada hal yang bersifat pribadi.
"Inti dari nilai kepahlawanan tidak akan berubah, hanya tantangannya yang berbeda dari zaman ke zaman. Misalnya, nilai, kejuangan kita semasa kita dijajah kan tetap sedia untuk berkorban. setelah kita merdeka, apa yang harus kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan dengan nilai-nilai bersedia berkorban melampaui diri kita," ujar Anhar saat berbincang-bincang dengan Media Indonesia tentang nilai-nilai kepahawanan beberapa waktu lalu.
Anhar mencontohkan Soekarno dan Hatta, pendiri bangsa ini, merupakan salah satu anak bangsa yang mampu melampaui batas diri mereka sehingga bisa peduli dengan kepentingan bangsa.
"Soekarno dan Hatta mereka itu insinyur dan doktorandus ekonomi. Kalau mereka mau bekerja sama dengan Belanda pada saat itu, ya, pemerintah kolonial akan menyambut dengan baik. Belanda butuh kok insinyur, butuh juga sarjana ekonomi. Akan tetapi, Soekarno dan Hatta tidak menerima pekerjaan seperti itu. Mereka itu menyimpang dari pola umum pada zaman itu. Biasanya sarjana ingin cari pekerjaan yang enak yang pantas dengan kesarjanaan mereka," papar Anhar.
Akan tetapi, lanjutnya, Soekarno dan Hatta malah memilih jalur lain.
Keduanya lebih memiih penderitaan dulu untuk kepentingan bangsa dan rakyat.
"Mereka harus melewati lorong-lorong penderitaan melalui proses perjuangan dan merumuskan kemerdekaan, menjadi bangsa yang merdeka. Itu yang disebut pahlawan," jelasnya.
Anhar mengatakan sosok pahlawan saat ini bisa dilihat pada diri seseorang yang peduli bagi sesamanya dan menjadi sosok yang 'menyimpang' dari kebiasaan orang.
"Contohnya di acara Kick Andy yang menampilkan tayangan sangat bagus untuk memperlihatkan seseorang bagaimana melakukan sesuatu tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi memikirkan orang lain," ujarnya lagi.
Nilai dari sesuatu yang memikirkan orang lain itulah, sambung Anhar, merupakan nilai kepahlawanan.
"Konteks sekarang seperti itu. Pertempuran sekarang ialah mengubah kenyataan hidup di saat masih mungkin banyak orang miskin dan dalam kemerdekaan kalau masih ada orang miskin sebenarnya kemerdekaan kita itu masih cacat," tukasnya.
Nilai yang dipertahankan
Sejalan dengan hal tersebut, nilai-nilai kepahlawanan harus hadir di setiap bangsa ini.
"Dalam konteks Hari Pahlawan, ada nilai yang harus dipertahankan dan itu selalu kita ingat untuk membentuk negara Indonesia, negara berdaulat. Memiliki tanggung jawab terhadap diri kita dan masa depan bangsa ini agar masa depan bangsa ini, anak-anak kita itu menjadi lebih baik dan makmur," ujar anggota DPR dari Fraksi NasDem Teuku Taufiqulhadi yang dihubungi terpisah.
Selain itu, kata Taufiq, nilai-nilai kepahlawanan tertanam jika bangsa ini mempunyai komitmen untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai ancaman dan permasalahan.
Ancaman itu salah satunya penyakit yang sangat akut, yakni korupsi.
"Mempertahankan NKRI dalam bentuk sekarang kita identifikasi sumber-sumber kegagalan kita dalam mencapai keadilan dan kemakmuran. Keadilan dan kemakmuran tidak bisa dicapai, menurut saya, di antaranya karena negara kita ini belum terlepas dari korupsi," jelasnya.
Untuk itu, Taufiq mendorong pemerintah agar semangat kepahlawanan ini menular ke seluruh anak bangsa dengan cara memberikan perhatian dan penghargaan kepada mereka yang masih peduli dengan sesama.
"Misalnya di daerah terpencil ada guru yang sangat komit untuk pendidikan. Itu segera harus diberi perhatian. Itulah cara mendorongnya. Tidak bisa pemerintah mendorong secara verbal, tapi orang-orang yang berprestasi itu harus dihormati. Itu sebagai wujud penghargaan kita kepada perjuangan dia sebagai pahlawan masa kini," pungkas Taufiq. (S-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved