Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
Sebagai model, Meiyola sangat memperhatikan penampilannya. Termasuk kondisi giginya. Mengingat, ia sering kali harus menampilkan senyuman, juga tawanya pada sesi pemotretan maupun saat tampil di atas catwalk. Lebih dari itu, ia memang merasa lebih nyaman ketika kondisi mulutnya bersih, giginya sehat, dan putih berseri.
Karena itu, suatu kali ia menjalani prosedur pemutihan gigi atau yang kerap disebut bleaching gigi. Tak dinyana, sesudahnya ia merasa ada masalah dengan giginya. Ia kerap tersengat rasa ngilu tajam saat mengonsumsi makanan maupun minuman panas, dingin, dan yang berasa asam. Kondisi itu benar-benar mengganggunya.
"Dari situ aku curiga kena gigi sensitif. Aku pun konsul ke dokter gigi. Rupanya benar, gigiku sensitif. Menurut dokter, hal itu ada kaitannya dengan prosedur bleaching yang aku jalani sebelumnya," tuturnya pada talkshow yang digelar merek pasta gigi Systema di gelaran Jakarta Fashion Week, di Jakarta, beberapa waktu lalu. Beruntung, lanjut Meiyola, masalahnya bisa diatasi dengan mudah. Dia hanya perlu rutin menggunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif.
"Jadi, rupanya sebelum di-bleaching, gigiku memang sudah sensitif, tapi tidak terlalu berasa. Nah, proses bleaching itu makin bikin gigiku lebih sensitif lagi. Itu yang aku tidak tahu dan tidak aku antisipasi. Tapi, untungnya pasta gigi khusus yang aku pakai bisa menyelesaikan masalah itu," urainya lagi.
Apa yang dialami Meiyola merupakan contoh kasus dampak pemutihan gigi yang seharusnya diantisipasi sejak awal. Prosedur pemutihan gigi memang berisiko membuat gigi jadi sensitif. Terlebih bagi orang yang sebelumnya memang memiliki gigi sensitif.
"Gigi sensitif ditandai dengan rasa ngilu tajam yang berlangsung sesaat ketika seseorang mengonsumsi makanan maupun minuman yang merangsang. Seperti makanan dan minuman manis, asam, juga yang panas maupun dingin," terang dokter gigi Melissa Adiatman pada kesempatan sama.
Ia menjelaskan, gigi sensitif terjadi karena terbukanya penipisan email (lapisan terluar gigi) dan menurunnya gusi. Ketika email menipis, lapisan di bawahnya yang disebut dentin akan terbuka. Dentin terdiri dari tabung-tabung yang disebut dengan tubula yang terhubung dengan saraf gigi. Karena itu, ketika dentin terbuka, rangsangan dari konsumsi makanan/minuman dingin, panas, manis, maupun asam akan tersalur lewat tubula ke saraf gigi hingga memicu rasa ngilu yang tajam.
"Gigi sensitif umumnya terjadi karena penyikatan gigi sehari-hari yang terlalu kuat, serta konsumsi makanan/minuman yang mengandung asam secara berlebihan. Selain itu, proses bleaching juga bisa membuat gigi jadi sensitif," kata Melissa.
Tapi, lanjutnya, bukan berarti prosedur pemutihan gigi tidak boleh dilakukan. Langkah tersebut boleh sama dijalani asal prosedurnya benar, mencakup langkah antisipasi terhadap risiko gigi sensitif tersebut. Terlebih bila sebelumnya memang sudah memiliki masalah gigi sensitif.
"Pemutihan gigi dilakukan dengan mengoleskan bahan hidrogen peroksida atau karbamid peroksida berkonsentrasi tinggi, antara 15%-38%, ke gigi. Langkah itu memang bisa memutihkan gigi secara instan. Tapi, bahan tersebut juga bisa menipiskan email yang akan memicu gigi sensitif," terangnya.
Pasta gigi khusus
Karena itu, lanjut Melissa, sesudah menjalani bleaching, seseorang dianjurkan memakai pasta gigi khusus untuk gigi sensitif. "Bagi mereka yang sebelumnya sudah memiliki problem gigi sensitif, sebelum bleaching sebaiknya juga memakai pasta gigi khusus gigi sensitif," sarannya.
Pasta gigi tersebut, lanjutnya, memiliki bahan-bahan tertentu yang akan melindungi lapisan email gigi sehingga mencegah rangsang pemicu ngilu sampai ke jaringan saraf. Hal senada juga disampaikan Takuya Fujii dari Marketing International Divison Lion Japan Corporation, mewakili pihak Systema. Ia menjelaskan manfaat bahan-bahan aktif dalam pasta gigi khusus untuk gigi sensitif. Seperti, aluminium laktat yang akan menutup tubula pada dentin yang terbuka sehingga rangsang dari makanan/minuman manis, asam, panas, dan dingin tidak sampai ke jaringan saraf.
"Juga bahan potasium nitrat yang bersifat menenangkan saraf sehingga bisa dengan cepat memulihkan ngilu. Selain itu, zat antibakteri yang mencegah gum disease (gangguan gusi). Gum disease harus dicegah karena menyebabkan turunnya gusi yang pada akhirnya juga memicu gigi sensitif," terangnya.
Senior Brand Manager Systema, Monica Raharja, untuk penderita gigi sensitif sebaiknya juga menggunakan sikat gigi khusus untuk gigi sensitif. "Seperti dijelaskan dokter gigi Melissa, cara menyikat gigi yang terlalu keras juga bisa memicu gigi sensitif. Sikat gigi khusus, yakni yang berbulu ramping dan halus akan mengurangi tekanan kasar pada gigi dan gusi saat menyikat gigi," ujarnya. (H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved