Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Perpuseru Ubah Perpustakaan Menjadi Menyenangkan dan Tingkatkan Kualitas Hidup

MI/Syarief Oebaidillah
17/9/2015 00:00
Perpuseru Ubah Perpustakaan Menjadi Menyenangkan dan Tingkatkan Kualitas Hidup
(dok)
Bicara tentang wajah perpustakaan Indonesia selama ini terkesan kurang menarik,serius,kaku dan juga tidak terawat sehingga kerap membosankan sebagian kalangan masyarakat. Sehingga banyak perpustakaan yang diperuntukan masyarakat umum menjadi sepi pengunjung. Kesan tersebut yang berupaya diubah dan ditransformasikan Perpuseru agar perpustakaan menjadi menyenangkan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Dengan mengusung tagline Perpuseru untuk Hidup Lebih Baik,,kami ingin mengajak kita semua secara aktif berpartisipasi mendukunng pengembangan perpustakaan sehingga memberikan manfaat besar bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pencapaian pembangunan ,"papar Erlyn Sulistyaningsih, Direktur Program Perpuseru pada acara Temu Media di Jakarta, Kamis (16/9).Turut hadir Direktur Eksekutif Coca Cola Foundation Indonesia (CCFI),Titie Sadarini,Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Perpustakaan Nasional, Syarif Banda serta pegiat Perpuseru Wahyu Widodo.

Program Perpuseru bertujuan membuka akses lebih luas bagi masyarakat terhadap ilmu pengetahuan serta memberdayakan masyarakat terutama bagi kaum perempuan dan pemuda. Titie Sadarini, menyatakan program Perpuseru yang dilaksanakan CCFI berhasil mengembangkan perpustakaan umum menjadi pusat belajar masyarakat yang memberikan pelayanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) . Hemat dia,sepinya pengunjung perpustakaan dapat disebabkan oleh cara pengelolaannya yang kurang tepat. Perpustakaan masih dianggap sebagai tempat peminjaman buku oleh sebagian pengelola perpustakaan maupun masyarakat.

Karena itu CCFI memberikan pelatihan dan pembangunan kapasitas bagi pengelola perpustakaan di daerah. Program yang digelar Perpuseru itu, sejak 2011 telah menjangkau 114 perpustakaan pada perpustakaan desa maupun perpustakaan kabupaten. Perpuseru juga memberikan bantuan berupa komputer dan akses internet masing-masing tiga unit untuk tingkat desa dan empat unit tingkat kabupaten. Komputer tersebut hanya bersifat stimulan saja. "Fasilitas komputer yang kami siapkan menjadi stimulasi masyarakat untuk belajar dan memahami bagaimana mengakses ilmu pengetahuan melalui dunia maya," tambah Erlyn.

Salah seorang pegiat Perpuseru daerah,Wahyu Widodo,warga desa Wonorejo, Sragen ,peserta pelatihan program Perpuseru ini berhasil mengawali bisnisnya berjualan bibit jahe merah setelah belajar dari internet di perpuseru daerah. Pemuda berusia 19 tahun jebolan SMA itu kini tercatat menjadi mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memiliki omset antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta per bulan.

Awalnya ,ia memiliki modal Rp 400 ribu untuk budidaya jahe merah disertai jatuh bangun dan kegagalan. Ia kemudian menuju kota dan mengakses internet di perpustakaan kabupaten.Setelah berhasil membrowsing internet dengan tekun ia melakukan budi daya jahe merah hingga berhasil. Syarif Banda yang hadir mewakili Perpusnas RI ribando, menyatakan minimnya animo dan minat masyarakat dalam membaca dan berkunjung ke perpustakaan memang rendah. Rendahnya minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan tersebut menurutnya

Kondisi itu terjadi disebabkan antara lain kondisi perpustakaan yang bangunan desainnya kaku ,jauh lokasi perpustakaan dari tempat tinggal masyarakat dan koleksi buku yang minim. Ia mengakui jika dibandingkann dengan negara lain masyarakat nya telah mencapai 30 persen lebih mengakses perpustakaan sedangkan masyarakat kita dibawah prosentase tersebut.Sebab itu,ia berharap program Perpuseru yang memunyai atmosfir dan inovasi dalam mewarnai perpustakaan di tanah air dapat meningkatkan animo masyarakat mencintai perpustakaan. "Melalui Perpuseru dan inovasi dalam penerapan TIK berupa internet semoga lebih memantik masyarakat tertarik berkunjung ke perpustakaan," tukasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya