Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PUTRI Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang juga alumni Universitas Trisakti, Yenny Wahid mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara pelopor gerakan toleransi dunia yang dikenal dengan kemajemukannya.
“Indonesia sebagai negara yang majemuk, bagi kita penting sekali untuk terus menjaga semangat persaudaraan, semangat toleransi, semangat menghargai sesama. Dan Indonesia menjadi salah satu pelopor,” ungkapnya pada pidato sambutan di acara Natal Bersama Alumni Universitas Trisakti di Jakarta, Sabtu (18/1).
Yenny mengapresiasi Universitas Trisakti yang telah memberikan kesempatan kepadanya sebagai seorang muslim untuk memberikan sambutan pembukaan pada acara natal bersama. Dikatakan bahwa praktik ini seharusnya lazim dilakukan di Indonesia sebagai pengikat nilai-nilai kemajemukan.
“Saya sering kali pergi ke luar negeri, salah satunya ke UAE. Mereka kagum sekali pada Indonesia. Dan sekarang di sana mungkin banyak yang mengikuti. Kalau Indonesia sudah dari dulu ya, kita mempraktikkan toleransi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Yenny dengan lantang mengingatkan seluruh hadirin bahwa umat beragama di Indonesia harus percaya diri dan terus bergandengan tangan dengan memberikan ruang kepada yang lain untuk mencari jalan ketuhanan.
“Apa yang kita lakukan ketika kita bersikap baik pada sesama kita, ketika kita bergandengan tangan dan selama mereka mengamalkan ajaran-ajaran agama dengan baik, kita semua adalah bersaudara,” ungkapnya.
Selain itu, Yenny mengatakan bahwa musuh utama orang-orang yang beragama adalah mereka yang mengaku beragama namun justru merusak ajaran agama itu sendiri dengan cara melakukan tindakan-tindakan yang merugikan masyarakat.
“Kalau dalam Islam, satu hal yang jelas bahwa semua tindakan kita diukur dari maslahah atau kebaikan yang akan kita bawa di tengah-tengah masyarakat kepada orang lain. Orang yang berguna dan mulia di Islam adalah orang yang berguna untuk sesama,” jelasnya.
“Jadi kalau dia merampok, dia korupsi, dia mencuri, dia melukai perasaan orang lain, jelasini jauh dari agama. Dan itulah yang menjadi musuh kita semua. Dalam perayaan Natal kali ini saya ingin mengajak kita semua untuk saling menghormati satu sama lain,”
Pada kesempatan itu, Yenny berpesan agar terus menghormati dan menghargai sesama kaum beragama serta menegakkan keadilan bagi masyarakat yang terpinggirkan.
“Semoga melalui perayaan Natal kali ini, kita semua menjadi lebih dekat di hati kita untuk bisa bersama-sama membangun Indonesia yang penuh toleransi, penuh perdamaian, yang masyarakatnya sejahtera, di mana keadilan ditegakkan, di mana masyarakatnya mendapatkan perlindungan, siapapun mereka,” tandasnya. (S-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved