DPR RI Usulkan Kurangi Waktu Perjalanan Haji untuk Hemat Biaya Haji 2025

ANGGOTA Komisi VIII DPR RI Fraksi Demokrat Achmad mengatakan harus ada upaya memperpendek waktu di Makkah dan Madinah saat penyelenggaran ibadah haji untuk memotong biaya haji 2025, yakni Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).

"Perpendek waktu jemaah maka bisa menghemat pembiayaan. Umpanya dari 40 hari jadi 30 hari maka cukup (hemat)," kata Achmad dalam RDP Dirjen PHU Kemenag dengan Komisi VIII DPR RI di Senayan, Jakarta, Kamis (2/1).

Ia menyebut sejak 2019 sudah diusulkan sampai saat ini belum ada tindak lanjut untuk memperpendek waktu durasi ibadah haji. Selain itu ia juga menilai akomodasi penerbangan perlu juga melibatkan maskapai lain sehingga tidak hanya 2 maskapai saja.

"Kemudian juga sejak 5 tahun juga kami juga ajukan agar penerbangan haji tidak hanya dari Garuda Indonesia dan Saudia Airlines sampai saat ini masih sama. Mudah-mudahan maskapai lain dapat ikut serta sehingga masalah keterlambatan dan segala macam selesai," ujar dia.

Hal senada juga dijelaskan oleh Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Golkar, Hasan Basri Agus yang menilai bahwa mengurangi waktu perjalanan haji diharapkan bisa mengurangi pembiayaan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).

"Kalau memang bisa kenapa tidak, tapi belum ada upaya untuk dikaji sampai saat ini," ujar dia.

Selain itu, Hasan Basri juga menyebut Presiden RI Prabowo Subianto akan menekan Garuda Indonesia untuk menekan biaya bahan bakar pesawat yaitu avtur. Dengan begitu diharapkan BPIH 1446 H/2025 M bisa ditekan.

"Artinya ada peluang turunnya biaya angkutan ini. Yang jelas yang disampaikan Presiden RI, Menang dan Wamenag bisa kita kejar," pungkasnya. (Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Putri Rosmalia