Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
ANAK yang gemar memcorat-coret tembok bisa mengundang kekesalan, tetapi tidak bagi orangtua Lintang Pandu Pratiwi. Pasangan Mudjab Widjaya dan Widayati Sri Wulandari membiarkan anak pertama mereka berimajinasi di tembok rumah. “Mereka hanya mengecat ulang jika sudah penuh,” cerita Lintang seraya tersenyum lebar. Kedua orangtua Lintang melihat apa yang dilakukan Lintang bukanlah kenakalan atau keusilan, aku Lintang. Kedua orangtuanya malah sering mengikutkan dia dalam lomba menggambar. Lintang masih ingat, dia selalu dirangsang orangtuanya untuk terus menggambar dengan cara membelikannya buku-buku gambar. “Sejak kecil memang dirangsang orangtua untuk menggambar dengan buku-buku gambar,” kata dia.
Lulus SMP, Lintang melanjutkan pindah dari Wonosobo, Jawa Tengah, ke Malang, Jawa Timur, untuk melanjutkan jenjang SMA. Ingin serius di dunia seni, ia kemudian berkuliah di Universitas Negeri Malang (UNM) dengan mengambil jurusan desain komunikasi visual. Ilmu yang didapatnya di bangku kuliah benar-benar diterapkan di dunia nyata. “Saya bikin buku Gadis Bunga Putih, buku Hadiah untuk Mama, dan buku berjudul Leungli,” kenang Lintang tentang bukunya yang diterbitkan sendiri. Pascaitu, Lintang mengaku mendapat tawaran dari sejumlah penerbit di Tanah Air untuk membuat ilustrasi buku-buku cerita anak. Buku Kumpulan Cerita Klasik Indonesia ialah salah satu karyanya yang banyak mendapatkan apresiasi di dalam negeri. Dari pengalaman masa kecil, Lintang pun percaya jika kreativitas anak perlu didukung dan disalurkan dengan baik. Dukungan orangtua dan lingkungan terdekat akan menjadi pupuk terbaik untuk pengembangan bakat anak. (FU/M-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved