Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
KEMENTERIAN Pendidikian dan Kebudayaan secara terbatas tetap akan melaksanakan program pendidikan sehari penuh (full day school/FDS) meskipun banyak kritik dari masyarakat.
Sebanyak 500 sekolah dinyatakan akan menjadi proyek percontohan penerapan FDS.
Sesuai dengan rencana tingkatan, sekolah yang melaksakan FDS meliputi jenjang SMP dan SMA di sejumlah wilayah di Tanah Air yang dianggap sudah siap.
Adapun kategori FDS terdiri dari sekolah unggulan binaan Kemendikbud, inisiatif pemerintah daerah, serta lembaga pendidikan sekolah swasta seperti sekolah yang dikelola di lingkungan Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, sekolah Katolik, dan Kristen.
Hal tersebut dikemukakan Mendikbud Muhadjir Effendy saat menjawab Media Indonesia di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Senin (26/9).
Namun begitu, Muhadjir menyatakan tim kajian FDS Kemendikbud masih terus menggodok dan mematangkan implementasinya.
"Tim kajian kami masih belum final dan masih bekerja keras, untuk segera menyelesaikannya," kata Muhadjir.
Dia menjelaskan, untuk di kalangan lembaga pendidikan swasta, pihaknya baru sebatas menerima pengajuan atau lamaran FDS guna dipertimbangkan tim Kemendikbud.
Saat menyinggung amanat Presiden Joko Widodo yang melihat pelaksanaan FDS di Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur, banyak memberikan nilai-nilai positif, Mendikbud Muhadjir menyatakan pernyataan Presiden tersebut merupakan bentuk dukungan untuk memperkuat pelaksanaan FDS yang juga biasa disebut sebagai sekolah asrama (boarding school).
Dia juga mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi dalam rapat kabinet telah meminta dirinya melanjutkan pendidikan karakter yang dapat banyak dilaksanakan dalam sistem FDS.
Kendati demikian, Muhadjir juga menyatakan bahwa pihaknya akan fleksibel dalam penerapan FDS ini.
"Kita fleksibel, bagi yang belum siap jangan dipaksakan apalagi daerah terpencil. Jadi kita akan sesuaikan kesiapan sekolah di daerah," ujarnya.
Secara terpisah, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad menyatakan data peserta FDS masih dihimpun tim. Bagi sekolah swasta, kata dia, mereka semua melamar, bukan ditunjuk.
"Jadi sebaiknya ditunggu kabar update setelah persiapan tahapan implementasi selesai," tukas Hamid.
Bekali guru
Terkait dengan tetap dilaksanakannya program FDS yang sempat menimbulkan pro dan kontra di masyarakat belum lama ini, praktisi pendidikan M Abduh Zen mengingatkan Kemendikbud seharusnya terlebih dahulu menyiapkan lingkungan sekolah dan guru dengan baik.
"Jika FDS tidak menyenangkan dan tidak efektif, hasilnya dapat kontraproduktif dan dapat membuat anak tertekan sepanjang hari," katanya.
Untuk itu, guru harus dilatih agar menjadi pribadi yang bersahabat dan menyenangkan bagi peserta didik. Selain itu, fasilitas ekstrakurikuler yang menyenangkan siswa harus disiapkan pula.
Ia menjelaskan sejatinya dasar pendidikan karakter memerlukan dan berangkat dari konsep yang benar karena pendidikan karakter bukan sesuatu yang terpisah lalu dibuat khusus dan dimasukkan ke pendidikan yang ada.
"Pendidikan karakter merupakan seluruh proses pendidikan yang fungsinya pembentukan watak," pungkasnya. (H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved