Tiga Pilar untuk Hidup Sehat

Bagi aktris Sandra Dewi, gaya hidup sehat menjadi bagian dari kesehariannya. Ia sadar benar tubuh sehat merupakan modal utama untuk bisa produktif. "Aktivitas saya sangat padat dan profesi menuntut saya untuk selalu siap kapan pun. Tanpa gaya hidup sehat, tentu akan sulit menjaga kebugaran tubuh agar dapat menyelesaikan seluruh kegiatan saya," ujarnya saat hadir pada peluncuran kampanye Gerakan Indonesia Sehat oleh produk air minum Le Minerale dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), di Jakarta, beberapa waktu lalu. Untuk itu, lanjutnya, ia rutin berolahraga, makan makanan bernutrisi, dan mencukupi asupan minum. "Saya biasa lari atau yoga empat kali seminggu, memperbanyak makan sayur dan buah, juga minum air putih 3 liter sehari," tuturnya. Menurut Ulul Albab, perwakilan IDI, apa yang dilakukan Sandra Dewi, yakni konsisten menjalani pola hidup sehat di tengah agenda kegiatannya yang padat, patut diteladani, mengingat dewasa ini masih banyak orang yang kesulitan menjalani gaya hidup sehat. Salah satu penyebabnya ialah pekerjaan yang menyita waktu. Ia mengungkapkan sejumlah data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 yang menunjukkan banyak masyarakat yang belum menerapkan gaya hidup sehat.

Contohnya, 77,3% masyarakat Indonesia mengonsumsi bumbu penyedap dalam makanan sehari-hari, 53,1% masyarakat terbiasa mengonsumsi makanan manis, 40,7% masyarakat mengonsumsi makanan berlemak tinggi, hanya 6,5% masyarakat mengonsumsi sayur dan buah, 26,1% masyarakat Indonesia masih kurang aktif. DKI Jakarta menempati posisi pertama dalam pola hidup tidak sehat (44,2%). "Dampaknya, penyakit-penyakit sindrom metabolik makin meningkat, seperti diabetes, stroke, jantung, hipertensi, dan kolesterol tinggi." Data Riskesdas 2007 menunjukkan penderita hipertensi 'hanya' 25,8% penduduk. Pada Riskesdas 2013 jumlahnya menjadi 31,7%. Pun demikian untuk kasus stroke, prevalensinya meningkat dari 8,3 per 1.000 penduduk (2007), menjadi 12,1 per 1.000 penduduk (2013). "Fakta-fakta yang mengkhawatirkan tersebut mendasari kehadiran kampanye Gerakan Indonesia Sehat dengan mengedepankan tiga pilar penting," imbuh Bahrun friansyah, Senior Marketing Manager Coffee and Water PT Mayora Indah, Tbk, mewakili produsen Le Minerale. Ketiga pilar yang dimaksud ialah move right alias aktif bergerak dan berolahraga dengan benar, eat right, yaitu menjalankan pola makan sehat dan seimbang, serta drink right atau minum air dengan kuantitas dan kualitas memadai.

Sumber mineral
Terkait dengan pilar drink right, Ulul Albab menjelaskan pilar tersebut penting karena memengaruhi efektivitas dari keseluruhan upaya mendapatkan tubuh yang sehat. Ia mengingatkan, 60%-70% tubuh manusia terdiri dari air, sehingga kecukupan cairan sangatlah vital. Lebih daripada itu, lanjutnya, air juga menjadi sumber mineral, unsur mikronutrien yang berperan dalam berbagai proses dalam tubuh. "Semua organ dalam tubuh manusia bekerja menggunakan mineral, karena ia bekerja sebagai faktor pendukung dan katalisator dari kerja organ-organ tubuh. Walaupun jumlah kebutuhan mineral kecil, hanya 5% dari total zat gizi, manfaatnya sangat dibutuhkan bagi tubuh. Kekurangan mineral dapat berakibat negatif terhadap sistem dan fungsi tubuh, tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit," terang Ulul. Ia menambahkan, sayur dan buah merupakan sumber mineral yang baik. Sayangnya, tingkat konsumsi masyarakat terhadap kedua bahan makanan itu masih rendah. Seperti ditunjukkan Riskesdas 2013, hanya 6,5% masyarakat mengonsumsi sayur dan buah. Selain itu, kandungan mineral pada bahan makanan dewasa ini makin menurun. Sebuah penelitian pernah dilakukan dengan membandingkan kandungan mineral dalam apel. "Jika dibandingkan, kandungan mineral dalam sebuah apel di 1914 sama dengan 26 apel pada 1997." Untuk itu, sambung Ulul, dibutuhkan sumber asupan mineral lain yang dapat mencukupi kekurangan tersebut. Salah satunya yang paling mudah, yaitu bisa melalui asupan air minum dengan kandungan mineral yang tepat. (Nik/H-1)