Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KESEMRAWUTAN mewarnai keberangkatan jemaah haji (JH) kloter pertama di Indonesia kemarin. Tidak sedikit JH gagal diberangkatkan karena belum mendapatkan visa dari Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta.
Jemaah haji yang gagal berangkat itu, antara lain sebanyak 31 dari embarkasi Surabaya, Jawa Timur, 51 asal embarkasi Adi Soemarmo Surakarta, Jawa Tengah, 51 dari embarkasi Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, 7 dari Padang, Sumatra Barat, 2 dari Jakarta-Bekasi, dan 70 jemaah haji dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Selain itu, hingga kemarin masih ratusan JH yang belum mendapatkan visa. Padahal, waktu keberangkatan mereka semakin dekat.
Saat dihubungi secara terpisah, Kementerian Agama (Kemenag) mengakui adanya keterlambatan visa JH.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Abdul Djamil mengatakan keterlambatan itu disebabkan adanya perubahan pengurusan visa yang baru diberlakukan tahun ini.
"Pemerintah Arab Saudi memberlakukan sistem e-haj (elektronik haji). Karena kebijakan itu baru, penerapannya lebih lama," kata Djamil kemarin.
Menurutnya, Kemenag akan segera mengurus keterlambatan visa jemaah haji kloter pertama dan memastikan mereka akan berangkat pada kloter berikutnya. Di sisi lain, kekosongan di kloter pertama itu diisi oleh calon jemaah kloter dua yang telah memiliki visa.
Sebanyak 451 calon jemaah haji kloter pertama embarkasi Jakarta Pondok Gede dilepas langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin didampingi Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Pelepasan ditandai dengan pemberian identitas berupa gelang, dokumen, dan juga paspor. Selain itu, jemaah haji diberikan bimbingan ibadah dan pengarahan terkait masalah kesehatan.
"Kami imbau para jemaah agar mengantisipasi cuaca ekstrem di sana. Perbanyak minum air putih. Kalau perlu, sering semprotkan air menghindari dehidrasi," pesan Lukman Hakim.
Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi NasDem Choirul Muna menyesalkan keterlambatan visa haji.
"Padahal, Kemenag di rapat kerja dengan kami meyakinkan akan menyelesaikan dan mengantisipasinya, tetapi kenyataannya tidak demikian," kata Choirul Muna.
Sejatinya, tambahnya, masalah visa tidak pernah terjadi seperti tahun ini. Ia juga mempertanyakan kemungkinan adanya permainan pihak tertentu. Pasalnya, seluruh jajaran Kanwil Kemenag jauh hari telah menyerahkan data seluruh jemaah melalui Kemenag ke Kedubes Arab Saudi.
"Ada apa dengan pihak kedubes karena setiap tahun sudah biasa visa berjalan lancar,"cetusnya.
Anggota Komisi VIII DPR Abdul Fikri juga meminta petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) meningkatkan kualitas pelayanan kepada jemaah haji. Turunnya biaya haji, katanya, jangan menurunkan kualitas layanan.
Di sisi lain, dari Surabaya dilaporkan, JH yang tertunda keberangkatan karena belum mendapatkan visa akan ditampung sementara di Asrama Haji Sukolilo Surabaya untuk kemudian disusulkan berangkat pada kloter-kloter berikutnya.
Dari Makassar, Kepala Bidang Pemberangkatan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulsel Iskandar Fellang juga mengatakan pihaknya akan memberangkatkan JH yang tertunda itu pada kloter berikutnya jika visa mereka sudah datang.
(Tim Media/X-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved