Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Fakultas Sastra Unas Ajak Mahasiswa Tiongkok Belajar Budaya Betawi

03/9/2016 23:32
Fakultas Sastra Unas Ajak Mahasiswa Tiongkok Belajar Budaya Betawi
(Istimewa)

UNIVERSITAS Nasional (Unas) kembali meningkatkan kerja sama dengan universitas asing. Kali ini kerja sama dilakukan dengan Guangxi University, China, dengan mendatangkan para mahasiswa dari Negeri Tirai Bambu tersebut.

Kegiatan kali ini merupakan bentuk kerja sama yang diselenggarakan oleh Fakultas Bahasa dan Sastra Unas guna meningkatkan mutu dan pemahaman para mahasiswa asing akan kebudayaan yang ada di Indonesia.

Mahasiswa dari Unas dan Guangxi University berkunjung ke Setu Babakan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (3/9). Kedatangan mereka untuk mengenal dan memahami lebih jauh mengenai salah satu ragam budaya yang ada di Indonesia, yaitu budaya Betawi. Perkampungan itu dianggap masih mempertahankan dan melestarikan budaya khas Betawi, seperti bangunan, dialek bahasa, seni tari, seni musik, dan seni drama.

Menurut Somadi Sosrohadi, Ketua Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Satra Unas, kegiatan itu bertujuan agar mahasiswa tidak hanya belajar Bahasa Indonesia.

"Tujuan dari program ini adalah agar mahasiswa yang belajar Bahasa Indonesia untuk penutur bahasa asing tidak sekadar mempelajari Bahasa Indonesia di dalam kelas saja, melainkan dengan mengunjungi langsung tempat–tempat atau objek wisata yang berkaitan dengan budaya. Melalui observasi langsung, mereka dapat mengamati tingkah laku, cara bergaul, cara tutur sapa, cara hidup, dan cara berinteraksi antarsesama," ungkap dia.

Pria kelahiran kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, 28 April 1965, ini mengungkapkan bahwa ke depan program–program seperti itu agar dapat terus ditingkatkan lagi dari berbagai aspek yang sudah ada. Ia juga mengatakan program seperti itu mampu meningkatkan hubungan antara dosen dan mahasiswa baik dalam negeri maupun asing menjadi saling mengenal satu sama lain sehingga memiliki kedekatan emosional yang lebih akrab.

Di sana para mahasiswa mempelajari mengenai budaya, makanan khas, dan upacara-upacara adat, serta kebiasaan orang Betawi pada umumnya. Mereka juga merasakan makanan khas Betawi seperti kue cucur, kue cincin, serta rebusan jagung dan pisang. Materi ini disampaikan oleh Yahya Adi Saputra, seorang budayawan muda dari Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB).

Sebanyak 26 mahasiswa yang mengambil Jurusan Manajemen dan Sastra Indonesia itu juga mencoba membuat ondel-ondel mini dan memasak kerak telor. Baik ondel-ondel mini dan kerak telor yang mereka buat dibawa pulang sebagai kenang-kenangan. (RO/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya