Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Pemindahan Badak Jawa Mendesak

Richaldo Y Hariandja
11/8/2015 00:00
Pemindahan Badak Jawa Mendesak
(MI/Marlan Rainhard Silaen)
PEMINDAHAN habitat atau translokasi badak jawa (Rhinoceros sondaicus) saat ini sudah mendesak dilakukan. Dari 57 spesies tersisa, 15 spesies di antaranya mengalami inbreeding, atau kelainan genetik, seperti kuping sumbing dan bentuk buntut yang tidak semestinya.

"Itu bisa berdampak pada kemunduran genetis dari badak tersebut," ucap Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Haryono di Ujung Kulon, Banten, Minggu (9/8).

Di sisi lain, kata dia, rasio jantan dan betina juga tak sesuai. Saat ini, lebih dari 50% badak jawa ialah jantan. Padahal, yang paling baik rasio jantan dan betina ialah 1:4. Terlebih, rasio badak muda dengan dewasa amat jauh berbeda. "Dari 57 ekor, cuma empat ekor yang masih anakan, ini tentu amat mengkhawatirkan," terang Haryono.

Ia berharap melalui upaya translokasi ada reproduksi yang baik dan menghasilkan keturunan berlipat. Itu telah dilakukan India dan Afrika yang melalui upaya translokasi mampu menaikkan populasi endemik badak mereka berkali lipat. "Di India, dari 20 badak bisa menjadi 200 badak, itu luar biasa," ucapnya.

Karena itu, jelas dia, dalam dua tahun terakhir tim TNUK bekerja sama dengan beberapa LSM masih mengkaji lokasi yang potensial untuk jadi habitat baru badak. "Di antaranya, Taman Nasional Gunung Gede Pangrarango, Palabuhan Ratu, Sukabumi, dan terbaru ialah Cikepuh, Sukabumi," pungkas Haryono.

Sementara itu, dalam diskusi dua mingguan Kementerian LHK di Jakarta, kemarin, terungkap pemerintah tengah menyiapkan enam tanaman hasil hutan dari 160 jenis tanaman hutan yang dikaji untuk biodiesel. Dari keenam tanaman itu, nyamplung potensial jadi biodiesel.

"Nyamplung ialah tanaman yang bisa tumbuh di lahan marginal. Saat ini nyamplung tumbuh di 480.700 hektare area di seluruh Indonesia. Potensi tanaman mencapai 2,1 miliar liter biodiesel, atau sekitar 22% dari kebutuhan diesel nasional yang mencapai 9,2 miliar liter," kata Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Kementerian LHK Henri Bastaman.(Ric/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik