Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
KEMENTERIAN Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KKLH) merilis jumlah titik api yang semakin hari semakin menurun. Berdasarkan pantauan kementeriannya, Menteri KLH Siti Nurbaya menyebutkan bahwa per 9 Agustus 2016, jumlah titik api telah turun 74,21 persen menjadi 1.362 hotspots dari 5.282 hotspots pada periode yang sama tahun lalu.
Angka tersebut merupakan jumlah rata-rata karena di beberapa wilayah penurunan jumlah titik api, seperti di Kalimantan Tengah. Prestasi ini diapresiasi anggota Komisi IV DPR RI Hamdani. Menurutnya, hal ini menunjukkan kerja nyata dari Menteri KLH dalam penanggulangan kebakaran hutan.
Dalam hemat Hamdani, penanganan yang dilakukan oleh Kementerian KLH selama ini cukup berhasil menurunkan titik-titik api di lahan gambut. Dengan metode pembuatan parit terbukti telah menjaga kelembaban gambut dan menurunkan potensi terbakar ditengah cuaca yang sangat panas.
"Seperti saat ini di Tulang Bawang, Kalteng, cuacanya sangat panas dan tertinggi 38 derajat. Metode parit-parit masih sangat relevan digunakan. Tapi ke depannya harus dipikirkan metode apa sebagai pengembangannya,” tuturnya, Jumat (12/8).
Merawat lahan gambut memang jadi pekerjaan rumah bangsa ini yang masuk ke dalam 20 negara dengan lahan gambut terluas di dunia. Menurut politisi asli Kalteng ini, Indonesia belum punya pengalaman merawat lahan gambut. Ia menunggu kejutan-kejutan berikutnya dari pemerintah agar lahan gambut bisa optimal dimanfaatkan tanpa merusak dan merugikan orang lain.
Di sisi lain, Hamdani mengingatkan, kebakaran di lahan gambut perlu penanganan serius. Satelit NOAA yang digunakan oleh Kementerian KLH untuk memantau titik-titik panas tidak bisa mendeteksi panas yang disimpan di lahan-lahan gambut. Karakter gambut yang menyimpan panas di kedalaman lahan menurutnya lebih berbahaya karena sewaktu-waktu bisa terbakar juga.
“Lahan gambut itu termasuk force major dalam kebakaran lahan di beberapa wilayah. Karena menyimpan panas jadinya bisa terbakar sewaktu-waktu,” ungkapnya.
Selain itu, persoalan iklim dan cuaca adalah faktor dominan kebakaran lahan gambut dan hutan. Untuk di wilayah Kalteng saja, menurut anggota Fraksi NasDem ini, temperaturnya bisa mencapai 38 derajat celsius. Oleh karena itu Kementerian KLH melalui Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) perlu memantau serius setiap laporan.
"Apalagi di beberapa titik di Riau dan Pangkalan Bun sudah muncul titik-titik api," imbuhnya. (RO/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved