AKTOR senior Tio Pakusadewo mengaku merasa tertantang saat diminta bernyanyi untuk mengisi soundtrack film terbarunya, Surat dari Praha. Namun, saat menjalani proses rekaman di studio, pria berusia 51 tahun itu malah mengaku mengalami stres berat. "Jadi penyanyi itu ternyata tidak mudah. Saya harus take berkali-kali. Ini membuat saya stres," keluh Tio dalam jumpa pers film Surat dari Praha, seperti ditulis Metrotvnews.com, Sabtu (1/8).
Pria bernama asli Irwan Susetyo Pakusadewo itu mengaku ruang studio rekaman yang terlalu kecil dan sempit membuatnya susah berkonsentrasi. Mungkin karena sudah terbiasa, ayah satu anak itu mengaku lebih bebas berakting di depan kamera. Selain itu, kebanyakan proses syuting dilakukan di ruang terbuka sehingga dirinya merasa lebih bebas.
Kendati mengalami kesulitan di awal proses rekaman, Tio bersama pasangannya di film tersebut, aktris Julie Estelle, sukses merampungkan pekerjaan tersebut. "Ini semua berkat bimbingan sang master, Glenn Fredly. Semoga (hasilnya) enggak mengecewakan," ujar Tio berharap. Surat dari Praha yang disutradarai Angga Dwimas Sasongko merupakan film yang dibuat dalam rangka merayakan 20 tahun Glenn Fredly berkarya di industri musik Tanah Air.
Pada film tersebut, Glenn terlibat sebagai produser bersama Anggia Karisma dan juga artis peran Chicco Jerikho. Film tersebut menggunakan dua lokasi syuting, 10% di Jakarta dan 90% di Praha. Menurut rencana, film Surat dari Praha akan tayang pada akhir 2015. Menurut Glenn, film tersebut memang diadaptasi dari dua lagu karyanya, Sabda Rindu dan Nyali Terakhir.
Kedua lagu itulah yang lantas dinyanyikan ulang Tio Pakusadewo dan Julie Estelle yang berperan dalam film tersebut. Glenn sendiri memuji hasil kerja Tio dan Julie yang menyanyikan ulang lagunya kembali. "Ini challenge (tantangan) untuk saya, dua cast menyanyikan langsung lagunya. Kita sudah merekam lagunya. Tidak banyak pemain film yang punya taste musikal," kata Glenn.
Proses rekaman tersebut diproduseri langsung oleh Glenn. Dua lagu yang dinyanyikan Tio dan Julie itu rencananya dirilis lewat toko musik maya, Itunes, pekan depan. "Sabda Rindu dan Nyali Terakhir ini adalah jantung Surat dari Praha. Ini pengalaman berbeda, saya men-direct Tio Pakusadewo dan Julie. Ini enggak akan saya lupakan dalam perjalanan karier saya, ini momen penting," lanjut Glenn
BPJS Kesehatan Dalam jumpa pers film tersebut, Tio juga mengomentari perihal penilaian Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan BPJS Kesehatan sebagai asuransi yang menyimpang dari syariah. Menurut Tio, penilaian tersebut kurang bijak. Menurut dia, seharusnya MUI lebih memahami konteks BPJS dari sudut pandang agama dengan lebih bijak.
Tio sudah melihat sendiri manfaat BPJS saat rekannya sesama pemeran film, Ria Irawan, menjalani pengobatan kanker. "Beberapa orang yang sudah tertolong, contohnya Ria Irawan. Enggak cuma itu, berapa juta orang di luar sana tertolong BPJS. Selama itu untuk kepentingan rakyat banyak, kenapa kita enggak dukung?" cetusnya. Tio sendiri mengaku sebagai anggota BPJS meski belum pernah menggunakan fasilitas itu secara langsung.