Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Gaya Jalanan yang Flamboyan

Sri Retno Wulandari
02/8/2015 00:00
Gaya Jalanan yang Flamboyan
(AP/BEBETO)
PANGGUNG pertunjukan itu didesain layaknya salah satu ruang kepolisian yang kerap dijadikan tempat menginterogasi para pelaku tindak pidana.

Latar putih dengan garis hitam menjadi tempat bagi para model untuk berdiri dan beraksi mempresentasikan rancangan busana milik label Public School.

Jika biasanya berjalan di sepanjang runway, para model itu hanya beraksi di depan latar putih bergaris hitam tersebut.

Jika banyak label busana pria yang terinspirasi dari gaya atletis dalam bungkusan lebih rapi, duo public school, Dao-Yi Chow dan Maxwell Osborne, memilih untuk menggabungkan kedua tema tersebut dalam gaya jalanan yang flamboyan.

Salah satu potongan busana yang ditampilkan ialah padanan tiga potong pakaian.

Bagian paling dalam menggunakan kemeja dengan kerah bulat yang kemudian dibalut dengan mantel berpalet navy dengan aksesori kancing besar, kemudian ditutup dengan penggunaan jaket.

Sementara untuk material mantel merupakan paduan sutera dan katun, sehingga membuat pemakainya terlihat rapi meskipun ditambah penggunaan jaket bisbol dengan bahan yang memberikan efek sedikit kusut.

Penampilan jadi terlihat kasual, rapi, tetapi tidak ribet.

Chow dan Osborne memberikan kesempatan bagi para pria untuk bereksperimen dengan berbagai kain dan juga siluet.

Rancangan lain berupa sweater lengan pendek dan longgar berwarna biru tua diberi aksen karet di bagian leher yang membuat tampilan lebih kasual dan sporty, sementara di bagian dalamnya model mengenakan kemeja warna abu-abu dengan lengan menyentuh siku, sehingga tampil seperti saling balap dengan sweater.

Sedangkan untuk bagian bawah dikenakan celana warna senada dengan sweater, dengan siluet mengecil di bagian bawah.

Panggung presentasi New York Men Fashion Week masih berbau sporty, salah satunya dari penampilan milik desainer Tim Coppens.

Dengan pengalaman bekerja pada label Ralph Lauren dan Adidas, dia agak terbantu untuk menciptakan pakaian bernuansa sporty, tetapi tetap mengandung unsur gaya jalanan. Tak hanya menerapkan kesan sporty, Coppens yang juga terinspirasi dengan arsitektur menggabungkan keduanya dalam satu tampilan.

Motif geometris seperti garis, kotak, hingga bentuk amoeba, hadir dalam pilihan warna terang seperti oranye, biru, kuning, dan merah.

"Di tahun-tahun sebelumnya semua hal telah dirancang secara rapi, kini saya ingin mengungkap sisi lain yang lebih menyenangkan," ujar Coppens seperti dilansir situs women's wear daily.

Pada koleksinya kali ini, Coppens menghadirkan siluet flowy pada celana panjang, jaket serbaguna, dan kaus.

Sementara ciri khas Coppens masih tetap dengan penggunaan material nilon, aksen tambal dua bahan berbeda, hingga aksen lipit.

Salah satu koleksi yang sederhana adalah kemeja berwarna biru dengan motif garis yang membentuk kotak dipadu dengan celana berwarna abu-abu dengan siluet longgar dan menggunakan material yang membuat kesan jatuh dan mengembang (flowy).

Yang membuat tidak biasa adalah gayanya, Coppens hanya memasukan salah satu sisi kemeja ke dalam celana, sementara sisi lainnya dibiarkan menggantung.

Selain itu, dia juga menghadirkan celana berpotongan kargo dengan aksesori ritsleting (zipper) di bagian lutut.

Rocker klasik

Jika biasanya seorang rocker tampil dengan balutan celana dan jaket kulit, desainer John Varvatos ingin menghadirkan hal yang berbeda.

Keith Richards, gitaris The Rolling Stones, ia jadikan inspirasi sebagai salah satu rocker dengan gaya dandan yang menawan, sepatu bot tebal dengan rambut yang terkesan acak-acakan menjadi salah satu tampilan pada koleksi kali ini.

Lebih jauh, Varvayos menjadikan inspirasi perkembangan musik rock di era 70-an, ketika para musikus dan anak muda di Pantai Selatan California bergaya bohemian.

Selain rancangan jaket, jas, hingga mantel bermotif garis berwarna abu-abu, Varvatos juga menambahkan rajutan yang terlihat seperti tekstur kulit binatang dengan sentuhan benang metalik, padanan lengan kain sutra ditambahkan pada jaket kulit domba yang mengilap.

Tampilan nyeleneh ala rocker, tetapi tetap rapi, begitulah yang dibaca melihat presentasi Varvatos. Sebuah setelan jas dengan vest di bagian dalam bermotif garis vertikal, sementara kaus di dalamnya bermotif garis horizontal.

Varvatos menambahkan tampilan tersebut dengan setelan jas bermotif padat. Sementara aksesori ia berikan pada bagian leher, berupa lilitan syal pendek dan rambut yang ditata berantakan (messy).

Gaya kancing militer juga ia sertakan pada setelan jas bermotif garis vertikal.

Navy, merah, indigo, dan abu menjadi pilihan Varvatos untuk koleksi Spring Summer 2016.

"Ada yang menarik di tahun 70-an, mereka tampil keren dengan jiwa yang bebas, mereka ingin berdandan bukan hanya berbalut celana dan jaket kulit," ujar Varvatos yang juga berkesempatan membuka toko di kota asalnya, Detroit.

Sementara itu, seperti dilansir The Telegraph, Ralph Lauren, Thom Browne, dan Billy Reid menghadirkan tampilan pekerja yang berdandan tidak biasa.

Gaya nyeleneh bagi para pekerja kantoran tetapi masih dalam garis potong dan siluet yang rapi.

Bahan denim diambil oleh Lauren untuk diciptakan menjadi sebuah setelan yang lengkap dengan dalaman berupa vest.

Jika diperhatikan lebih seksama celana padanannya pun berupa jins yang diberi aksen lipit pada bagian bawah seperti celana pekerja pada umumnya.

Deretan kancing dengan warna yang mencolok juga ia sematkan, semakin memperkukuh kesan yang tidak biasa.

Lauren juga menghadirkan gaya sporty bagi para pekerja yang ingin menjajal, padanannya berupa kemeja dengan lapisan sweater, kemudian tambahkan penggunaan mantel beraksen zipper di berbagai sisi, dan ikat pada bagian pinggang.

Untuk bawahan, Lauren tetap menghadirkan celana jins.

Thom Browne dan Billy Reid juga serupa, menghadirkan cara berseragam dalam sudut yang berbeda.

Poinnya tetap terlihat rapi, tetapi dengan gaya yang sedikit diubah.

Thom Browne menghadirkan setelan jas dalam nuansa abu-abu, yang berbeda baik atasan maupun bawahan ia buat menggantung dengan lipitan pada bagian celana lebih lebar.

Sementara Billy Reid, menghadirkan padanan kemeja dan celana dalam bahan ringan yang dilengkapi dengan jaket bergaya klasik dengan dua saku besar berkancing. (M-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik