PENERAPAN teknologi pendidikan membutuhkan sinergitas antarpihak, yaitu pemerintah, pihak swasta, serta masyarakat, agar kualitas sumber daya manusia (SDM) terus meningkat sehingga Indonesia dapat menikmati bonus demografi. Sinergitas semakin relevan karena Indonesia segera menghadapi bonus demografi menuju Indonesia Emas pada 2045.
Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek Iwan Syahril menuturkan pihaknya telah mendorong optimalisasi teknologi pendidikan melalui penyaluran bantuan peralatan ke berbagai satuan pendidikan untuk mendukung pembelajaran tersebut. Pemerintah pun mendukung transformasi digital di sekolah dan kurikulum Merdeka Belajar.
"Merdeka Belajar adalah sebuah upaya untuk problem solving. Problem-nya apa? Krisis pembelajaran. Jadi, sebenarnya semua rangkaian episode Merdeka Belajar itu ujung-ujungnya adalah melakukan pemecahan masalah untuk krisis pembelajaran," kata Iwan dalam keterangan, Kamis (9/3/2023).
Sebelumnya, pemerintah telah menggelar acara Lokakarya Cara Baru untuk Belajar yang diselenggarakan Google for Education di Surabaya, Selasa (7/3/2023). Pada lokakarya ini, turut hadir Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, jajaran dinas pendidikan kabupaten/kota di Jawa Timur, kepala-kepala sekolah, serta guru di provinsi tersebut. Para pemangku kepentingan di sektor pendidikan diharapkan ikut mengoptimalisasi pemanfaatan teknologi pendidikan, seperti misalnya perangkat Chromebook dan Akun Pembelajaran Belajar.id.
Sejauh ini telag ada pemberian 40 juta akun Belajar.id kepada guru dan siswa agar dapat mengaplikasikan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar.
"Kita menyediakan pelatihan teknologi pendidikan dengan bekerja sama dengan Google. Misalnya, Google Master Trainer. Saat ini sudah ada lebih dari 260 ribu guru se-Indonesia yang mendapatkan pelatihan Google Master Trainer,” kata Iwan.
Country Lead Google for Education Indonesia, Olivia Basrin, mengatakan pihaknya terus berkomitmen dalam memberikan pembelajaran yang optimal bagi setiap siswa dan guru di Indonesia pada umumnya dan Jawa Timur pada khususnya.
Sejauh ini, terdapat 1.992 guru di Jawa Timur yang telah mendapatkan pelatihan dan sertifikasi internasional Google Certified Educators (15,4% dari total nasional). Sebanyak 42 guru di antaranya sudah menjadi pelatih tersertifikasi Google (Google Certified Trainers). Jumlah pengguna akun Belajar.id yang aktif di Jawa Timur pun telah mencapai lebih dari 1.5 juta orang.
"Google terus berinovasi untuk menghasilkan teknologi pendidikan terkini melalui platform pembelajaran, yang salah satunya dikenal dengan Google Workspace for Education," ungkapnya.
Google juga telah memberikan sertifikasi kepada guru-guru di Indonesia agar dapat bersaing secara global. "Untuk Google Certified Educators level 1, Indonesia sudah menjadi nomor 1 di Asia-Pasifik," katanya.
Pada kesempatan itu, jajaran dinas pendidikan, kepala-kepala sekolah, serta guru di Jawa Timur mendapatkan kesempatan untuk merasakan pengalaman di ruang kelas dengan berbagai teknologi pendidikan yang disediakan oleh Google.
Wagub Emil mengatakan pihaknya berupaya meningkatkan kualitas SDM di wilayahnya, termasuk melalui pendidikan. "Jika kita hanya mengandalkan sumber daya alam terus, maka kita akan semakin tertinggal," katanya. (RO/A-3)