TAFSIR Al-Mishbah kali ini membahas Surah Al-Furqan ayat 1 sampai 10. Ayat-ayat tersebut menjelaskan tentang ajakan untuk menauhidkan Allah SWT, yang memiliki kerajaan langit dan bumi dan menceritakan bagaimana orang-orang kafir menyekutukan Allah.
Dimulai pada ayat 1, "Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Alquran) kepada hamba-Nya (Muhammad SAW) agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia)."
Dilanjutkan pada ayat 2, "Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya, dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat."
Makna yang terkandung dalam ayat 1 dan ayat 2 ialah Allah telah menurunkan Alquran melalui hamba-Nya yang terpilih, yaitu Nabi Muhammad sebagai peringatan bagi seluruh alam. Dan, Allah adalah pemilik kerajaan di langit dan di bumi yang tidak mempunyai anak dan tidak ada bandingannya.
Ayat 3 menyebutkan, "Namun, mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia (untuk disembah), padahal mereka (tuhan-tuhan itu) tidak menciptakan apa pun. Bahkan, mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) bahaya terhadap diri mereka dan tidak dapat (mendatangkan) manfaat serta tidak kuasa mematikan, menghidupkan, dan tidak (pula) membangkitkan."
Maksud dari ayat itu ialah banyaknya orang-orang kafir yang menyembah tuhan padahal tuhan yang mereka sembah itu tidak dapat menciptakan apa-apa. Dan, tidak memiliki kuasa atas apa pun.
Pada ayat 4, orang-orang kafir berkata, "(Alquran) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh dia (Muhammad), dibantu oleh orang-orang lain."
Orang-orang kafir tersebut tidak memercayai akan Alquran dan menganggap Alquran ialah hasil rekayasa Nabi Muhammad. Sungguh, mereka telah berbuat zalim dan dusta yang besar.
Pada ayat 5, orang-orang kafir itu menambahkan, "(Itu hanya) dongeng-dongeng orang-orang terdahulu yang diminta agar dituliskan, lalu dibacakanlah dongeng itu kepadanya setiap pagi dan petang."
Alquran yang diturunkan tersebut dianggap oleh orang kafir hanyalah sebagai dongeng-dongeng yang diciptakan nenek moyang mereka.
Pada ayat 6, Nabi Muhammad berkata, "(Alquran) itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Mahapengampun, Mahapenyayang."
Nabi Muhammad menjelaskan kepada orang-orang kafir bahwa Alquran diturunkan oleh Allah yang memiliki langit dan bumi.
Pada ayat 7, orang-orang kafir tersebut berkata, "Mengapa Rasul (Muhammad) ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya (agar malaikat) itu memberikan peringatan bersama dia."
Dilanjutkan ayat 8, "Atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya harta kekayaan, atau (mengapa tidak ada) kebun baginya sehingga dia dapat makanan dari (hasil)-nya?" Dan, orang-orang zalim itu menambahkan, "Kamu hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir."
Orang-orang kafir tersebut bertanya mengapa Nabi Muhammad masih melakukan hal-hal yang dilakukan manusia biasa. Padahal, ia ialah utusan Allah. Orang-orang kafir itu menganggap Nabi Muhammad laki-laki yang terkena sihir yang kata-katanya tidak bisa dipercaya.
Pada ayat 9, menyebutkan "Perhatikanlah, bagaimana mereka (orang-orang kafir) membuat perumpamaan-perumpamaan tentang engkau maka setelah mereka, mereka tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk menentang kerasulanmu)."
Pada ayat 10, disebutkan, "Mahasuci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya Dia jadikan bagimu yang lebih baik daripada itu, (yaitu) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan Dia jadikan (pula) istana-istana untukmu."
Pada ayat 9 dan ayat 10 menyebutkan sikap orang kafir terhadap Nabi Muhammad. Sesungguhnya karena perilaku orang-orang kafir tersebut Nabi Muhammad diangkat ke surga oleh Allah. (*/H-1)