Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Perbedaan Sincia dengan Imlek dan Tradisinya yang masih Ada hingga Kini

Joan Imanuella Hanna Pangemanan
03/1/2023 17:02
Perbedaan Sincia dengan Imlek dan Tradisinya yang masih Ada hingga Kini
Seorang rohaniawan Kong Hu Cu sedang memeriksa susunan pohon Shi Chie Chie atau pohon dewa-dewi yang dipersiapkan untuk menyambut Imlek.(Antara/Str-Asep Fathulrahcman.)

SINCIA dan Imlek merupakan dua hal berbeda tetapi tak dapat dipisahkan. Keduanya merupakan hari besar untuk orang Tionghoa.

Sincia dan Imlek diserap dari bahasa Hokkien dan kemudian digunakan oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Sincia berasal dari kata 新正 atau sinchia yang berarti bulan pertama di tahun yang baru. Sin (新) berarti baru dan chia (正) berarti bulan pertama.

Kemudian imlek berasal dari kata 陰曆 atau imlek yang berarti kalender candra. Kata imlek berasal dari gabungan kata im (陰) yang artinya candra atau bulan dan kata lek (曆) yang artinya kalender. Berikut sejumlah tradisi Sincia dan Imlek.

Bersih-bersih rumah

Satu bulan sebelum bertemu dengan momen Sincia biasanya masyarakat Tionghoa yang akan merayakan segera mencicil membersihkan rumahnya. Tradisi tersebut dilakukan oleh seluruh anggota keluarga. 

Bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga meninggal dunia, ia tak diperbolehkan untuk membersihkan rumah. Ini juga menjadi alasan tradisi bersih-bersih rumah tetap dilakukan hingga saat ini agar tidak dianggap ada anggota keluarga yang sedang meninggal atau dalam suasana berkabung.

Memakai baju serbamerah

Merah dianggap sebagai lambang keberuntungan atau hoki. Sebisa mungkin busana dan hiasan yang dipakai berwarna merah.

Mendekor ulang rumah

Setelah dibersihkan, rumah kemudian akan dihias dengan pernak pernik seperti lampion dan kertas yang berisi ucapan keberuntungan.

Menggunting rambut

Menggunting rambut dipercaya agar seseorang tidak didatangi kesialan. Tradisi ini merupakan mitos yang masih banyak dilakukan. Beberapa orang bahkan menganggap apabila tak menggunting rambut menjelang Imlek, ia melanggar pantangan dan pasti akan sial.

Membagikan angpao

Seseorang yang sudah berkeluarga biasanya akan membagikan angpao kepada anak-anak dan orangtua. Tradisi ini bertujuan agar dirinya dan keluarga dapat diberikan berkat kesehatan serta umur yang panjang. Sementara pemberian angpao kepada remaja yang belum punya pasangan bertujuan agar mereka segera diberikan pasangan atau jodoh. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik