Evaluasi Hasil Puasa

Ronal Surapradja
04/7/2016 03:45
Evaluasi Hasil Puasa
(MI/PERMANA)

TIDAK terasa Idul Fitri sudah di depan mata, puasa kita di Ramadan tahun ini hanya tinggal dua hari lagi.

Tentu saja ada perasaan senang, tapi coba dipikirkan layakkah kita untuk merasa senang?

Yuk kita evaluasi puasa kita tahun ini.

Melakukan evaluasi artinya melakukan penilaian terhadap sebuah proses, sejauh mana tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan.

Dengan evaluasi, kita akan tahu apa kesuksesan yang sudah dicapai, apa kekurangannya, apa yang mesti diperbaiki, apa kendala yang dihadapi, dan sebagainya.

Harapannya kita akan lebih baik di Ramadan berikutnya, itu pun jika kita masih diberikan usia.

Ada beberapa parameter yang bisa dijadikan bahan evaluasi, yaitu puasa Ramadan, salat lima waktu berjamaah di masjid juga salat tarawih dan solat tahajud, zakat, infak, dan sedekah, membaca Alquran, serta tazkiyatu an-nafs (proses pembersihan jiwa dan hati dari berbagai dosa dan sifat-sifat tercela yang mengotorinya).

Selama sebulan penuh kita dibiasakan menjaga perut kita dari makanan-makanan yang halal pada siang hari agar kita terbiasa menahan diri dari makanan-makanan yang haram.

Di Ramadan juga kita dibiasakan menjaga nafsu syahwat terhadap wanita yang dihalalkan bagi kita, yaitu istri, di siang hari, agar terbiasa menahan nafsu syahwat terhadap wanita yang diharamkan bagi kita.

Mungkin kita sudah menjaga hal-hal yang membatalkan puasa, akan tetapi sudahkah kita menjaga hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa?

Coba dipikirkan dulu dua hal ini, sudah berhasilkah kita melakukannya?

Selama sebulan penuh kita harusnya dibiasakan membaca Alquran dan berusaha mengkhatamkan minimal sekali, agar pikiran, hati, ucapan, dan sikap kita sesuai dengan pesan-pesan Alquran.

Selain itu, sebulan ini juga kita ditempa agar terbiasa salat berjamaah di masjid baik yang wajib maupun yang sunah.

Takutnya di awal Ramadhan namanya salat taraweh, tapi di akhir namanya jadi tara...weh (enggak aja, bahasa Sunda) hehe.

Ayo silakan dipikirkan, sudahkah kita melakukannya?

Berikutnya di samping kewajiban berzakat, di bulan ini juga kita dilatih menjadi seorang dermawan yang murah hati, senang membantu, dan meringankan beban orang lain.

Sudahkah kita melakukannya?

D an yang terakhir sudahkah kita melakukan proses pembersihan jiwa dan hati dari berbagai dosa dan sifat-sifat tercela yang mengotorinya?

Bulan Ramadan itu seperti madrasah, sekolah tempat kita belajar dan menuntut ilmu.

Tentunya di setiap akhir tahun belajar ada evaluasi hasil belajar kan?

Ada yang lulus dengan nilai baik, ada yang nilai seadanya, bahkan ada yang tidak lulus.

Yang lulus dengan nilai baik biasanya ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Yang lulus seadanya biasanya ya begitu-begitu aja ilmunya, semangat di awal, menurun di pertengahan, dan hilang di akhir hehe.

Nah yang tidak lulus nih, wah jangan sampai di-DO sama 'Kepala Sekolah'.

Takutnya nanti tidak ada 'sekolah' yang mau menerima kalau sudah punya catatan buruk, hehe.

Yang tahu apa yang sudah kita lakukan di Ramadan ini hanya kita dan Allah.

Terhadap sesama manusia kita bisa ngeles dengan berbagai macam alasannya.

Tapi sama 'Kepala Sekolah' mana bisa? Dia kan yang Mahatahu segalanya.

Terakhir, Idul Fitri dirayakan tanggal 1 Syawal. Syawal artinya peningkatan.

Hanya kita yang bisa melakukan peningkatan prestasi ibadahlah yang berhak merayakan hari kemenangan.

Kalau tidak? Berdoa saja memohon semoga kita masih bisa mendapat kesempatan untuk ikutan ujian her tahun depan, hehe. (H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya