DALAM hadis, Rasulullah menyebut bahwasannya salah satu hikmah puasa Ramadan ialah menyehatkan badan.
Nah, kini sudah dua pertiga bulan suci kita lalui.
Apakah Anda merasa lebih sehat?
Jika Anda merasa sebaliknya, barang kali ada yang salah dengan cara puasanya.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam, ada cara sederhana untuk mengetahui bahwa kita sudah berpuasa dengan benar, yakni dengan menimbang berat badan.
"Jika berat badan turun, berarti Anda telah melakukan puasa sesuai anjuran. Jika berat badan tetap atau bahkan naik, berarti kita telah salah memaknai puasa," jelas Ari di Jakarta, pekan lalu.
Mengapa demikian?
Ari menjelaskan, puasa melatih kita mengendalikan diri, termasuk mengendalikan nafsu makan lewat larangan makan dan minum mulai subuh hingga magrib.
"Jadi seharusnya dampak dari pengendalian nafsu makan itu ialah penurunan berat badan. Ingat bagaimana Islam menganjurkan kita untuk tidak berlebihan-lebihan." imbuh Ari.
Asupan makan yang kurang selama berpuasa menyebabkan asupan kalori berkurang dan hal itu akan berdampak pada penurunan berat badan.
"Dampak kita mengurangi makan, kadar radikal bebas yang bersifat racun akan menurun dan sebaliknya antioksidan (antiracun) dalam tubuh kita akan meningkat sehingga tubuh lebih sehat," papar Ari.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, dari penelitian yang dilakukan timnya di FKUI dan berbagai metaanalisis yang dilakukan di luar negeri, puasa Ramadan yang dilakukan secara benar mampu menurunkan berat badan rata-rata 2-2,5% dari berat badan semula.
"Di sisi lain, berbagai kepustakaan menyebutkan penurunan ideal 1-2 pon per minggu atau 0,45-0,9 kg per minggu. Hal itu bisa menjadi patokan kita dalam memantau berat badan saat puasa," kata dia.
Evaluasi menu Bagaimana dengan orang-orang yang berat badannya tetap atau justru naik?
Menurut Ari, mereka sangat mungkin tidak melakukan pengendalian diri dalam mengonsumsi makanan.
Untuk memperbaikinya, mereka disarankan untuk mengubah pola makan.
"Coba untuk tidak banyak mengonsumsi makanan takjil yang bermacam-macam, cukup tiga buah kurma dan semangkuk kecil kolak, serta air putih hangat. Makan besar saat buka puasa usahakan hanya satu lauk saja. Hindari makanan dan minuman yang banyak mengandung gula pasir yang membuat asupan kalori menjadi tinggi. Perbanyak makan buah dan sayur-sayuran," sarannya.
Ari mengajak semua kaum muslim untuk memanfaatkan hari-hari Ramadan yang masih tersisa ini untuk memperbaiki kekeliruan dalam menjalankan puasa.
"Masih ada waktu, manfaatkan untuk meraih derajat takwa sekaligus memperoleh manfaat sehat dari puasa," pungkasnya. (H-1)