Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Tren Kelulusan SBMPTN Terus Meningkat

Tren Kelulusan SBMPTN Terus Meningkat
29/6/2016 06:20
Tren Kelulusan SBMPTN Terus Meningkat
()

SEBANYAK 126.804 siswa peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2016 dinyatakan lulus dan diterima di 78 perguruan tinggi negeri (PTN) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Angka itu menunjukkan tren jumlah siswa yang lulus lewat ujian tertulis setiap tahunnya terus meningkat. Mulai dari 2014 yang berjumlah 91.294 siswa, naik menjadi 115.778 siswa di tahun berikutnya.

“Tren kenaikan itu sudah terlihat sejak tiga tahun terakhir, karena setiap kegiatan SBMPTN dilandasi prosedur operasional baku dan instruksi kerja. Jadi semua pihak bisa menjalankan tugas tanpa ada penyimpangan,” ujar Ketua Panitia SBMPTN Rochmat Wahab dalam jumpa pers Pengumuman Hasil SBMPTN 2016 di Jakarta, kemarin.

Rektor Universitas Yogyakarta itu mengungkapkan tahun ini ujian tertulis juga dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui paper based test (PBT) dan computer based test (CBT). Cara yang pertama diikuti 718.806 siswa, sedangkan yang kedua sebanyak 2.520 siswa.

Khusus peminat SBMPTN yang menggunakan sistem CBT, tutur Rochmat, tidak hanya siswa lulusan SMA, tetapi juga lulusan Paket C. Dari 863 orang yang mendaftar, 126 di antaranya lulus.

Bahkan, rerata nilai lulusan Paket C yang diterima di PTN, yaitu 545,04 untuk sains dan teknologi (saintek) dan 537,79 untuk jurusan sosial humaniora (soshum). Sementara itu, secara umum, nilai tertinggi saintek diterima di ITB dengan nilai 934,95 dan 842,69 untuk soshum di Unair.

Di sisi lain, menariknya, penerimaan SBMPTN tahun ini dilihat jika dari jumlah penerima Bidikmisi, yang lulus ialah 25.506 siswa (20,50%) dari 124.398 pendaftar. Hal itu disebabkan jumlah pendaftar Bidikmisi lewat jalur SBMPTN meningkat dari sebelumnya hanya 90.686.

“Sebaliknya, pendaftar non-Bidikmisi justru cenderung mengalami penurunan dari 602.499 menjadi 596.928 karena terkait dengan kondisi ekonomi kemasyarakatan,” jelas Rochmat.

Menristek dan Dikti M Nasir menegaskan bahwa pendaftar Bidikmisi yang lulus SBMPTN tidak mutlak sebagai penerima beasiswa Bidikmisi. Pasalnya, sebelum dipastikan layak mendapat beasiswa, akan diverifikasi untuk membuktikan kebenaran data.

Lebih lanjut, papar Menristek dan Dikti, hasil rapat bersama anggota Komisi X DPR bahwa dalam APBN-P ada tambahan alokasi untuk beasiswa Bidikmisi sebanyak 15 ribu. Jadi, total penerima beasiswa Bidikmisi tahun ini berjumlah 75 ribu orang. (Mut/X-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya