Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Pekerja Pariwisata Ikuti Program Sertifikasi dari Kemenparekraf Yuk!

Iis Zatnika
05/9/2022 07:26
Pekerja Pariwisata Ikuti Program Sertifikasi dari Kemenparekraf Yuk!
Acara Kick Off Certification of Tourism Human Resources and Competency-Based Standards diselenggarakan di Jakarta, Jumat (2/9).(Dok Kemenparekraf)

Pelayanan hotel, restoran, perusahaan tour and travel hingga penyelenggara pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (MICE) di enam Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) diyakini akan kian optimal. Pasalnya, para pekerja di sektor pariwisata di Danau Toba (Sumut), Wakatobi (Sultra), Labuan Bajo (NTT), Lombok (NTB), Borobudur-Yogya-Prambanan (Yogya & Jateng), dan Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur) itu akan mengikuti sertifikasi

Program sertifikasi yang dibiayai Pinjaman Hibah Luar Negeri dari Bank Dunia itu pada 2022 akan menyasar 18.000 pekerja, sementara pada 2023 sebanyak 27.000 orang. Total peserta akan mencapai 45.000 orang, dari 32 jenis pekerjaan yang semuanya terkait dengan industr.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari berbagai program Kemenparekraf untuk mengimplementasikan percepatan pemulihan dan peningkatan produktivitas sektor parekraf melalui upskilling, reskilling, dan new skilling. Kami harapkan program ini menghasilkan SDM parekraf yang berkompeten dan berkelanjutan,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara peluncuran program di Jakarta (2/9).

Sertifikat yang akan dikeluarkan dalam program ini, kata Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Frans Teguh, dikeluarkan Badan Nasional Setifikasi Profesi (BNSP). “Program peningkatan kompetensi ini memfasilitasi calon tenaga kerja atau tenaga kerja untuk mendapatkan sertifikat melalui ujian yang diselenggarakan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) terakreditasi BNSP. Kami juga memfasilitasi kerjasama LSP dengan industri,” kata Frans.

Direktur Standardisasi Kompetensi Titik Lestari menjabarkan pada 2022 pihaknya juga menargetkan pengkajian ulang delapan dokumen Competency Based Standard (CBS) yaitu MICE, tour leader, safety guides water tourism, tour guide, destinations, ecotourism, rafting, dan rock climbing. Selain itu, terdapat 2 dokumen yang merupakan pengembangan baru yaitu paramotor tourism guide dan event.

“Dampak program ini bagi pekerja pariwisata adalah kemungkinan kenaikan karir, sedangkan bagi masyarakat tentunya adalah peningkatan kualitas layanan. Kami harapkan partisipasi pelaku wisata dan pekerjanya untuk mengikuti program ini. Bagi pihak hotel, sertifikasi ini juga terkait dengan aturan memperoleh status berbintang, begitu pula bagi pelaku MICE, sertifikat ini berlaku ketika mereka harus memenuhi persyaratan dari klien,” ujar Titik.

Titik juga menekankan, sertifikasi bagi SDM di industri MICE mendapat perhatian penting dari Kemenparekraf karena jumlah devisa yang dihasilkan mencapai 7 kali lipat dibandingkan sektor pariwisata lainnya. “Pada penyelenggaraan MICE, karena ini terkait dengan kegiatan bisnis maka mulai dari segi pemilihan hotel, pesawat, fasilitas hingga kegiatan lainnya bernilai tinggi,” kata Titik. (X-16)   

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya