Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Mag menjadi salah satu penyakit yang kerap dikhawatirkan banyak orang saat akan menjalani puasa. Mereka takut penyakit itu muncul atau kambuh mengingat saat puasa seseorang tidak diperbolehkan makan dan minum sejak imsak hingga magrib. "Saat Ramadan seperti ini pasti banyak pertanyaan ke saya, apakah orang sehat akan sakit mag jika berpuasa, apakah orang berpenyakit mag boleh berpuasa," ujar dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Maulana Suryamin, dalam seminar di RS tersebut, Kamis (2/6).
Dokter yang akrab disapa Suryamin itu menjelaskan saat berpuasa selama sekitar 12 jam, lambung tidak diisi makanan dan minuman. Produksi asam lambung akan meningkat, sebagian udara dari mulut juga masuk dan terakumulasi di lambung. Pada kondisi demikian, keluhan-keluhan khas sakit mag akan muncul, seperti perut kembung, mual, dan begah. Namun, lanjutnya, tak perlu khawatir karena tubuh, termasuk lambung akan beradaptasi. "Setelah berpuasa enam jam, biasanya akan timbul keluhan tersebut. Silakan 'dinikmati' saja dulu, nanti tubuh akan beradaptasi dengan baik, paling lama seminggu. Kalau adaptasi bagus, setelah dua hari juga sudah bisa beraktivitas seperti biasa," paparnya. Ia menambahkan, lambung punya mekanisme keseimbangan. Pada saat asam lambung naik, tubuh akan segera mengompensasi agar seimbang kembali.
Sakit mag, sambung Suryamin, terbagi dua tipe. Pertama, mag fungsional. Pada penderita mag fungsional, kondisi lambungnya baik-baik saja. Namun, ada keluhan nyeri atau peradangan yang sangat ringan. Kedua, mag organik, yakni ada kelainan pada permukaan lambung, seperti luka, lecet, varises, sampai kanker. "Penelitian di RS Cipto Mangunkusumo menunjukkan dari 100 orang pasien yang mengeluh mag, setelah diendoskopi (diteropong dengan alat khusus) hanya 20% yang kelainan organik. Sisanya hanya gangguan fungsional," kata Suryamin. Pada pasien mag fungsional, adaptasi tubuh akan mengatasi keluhan-keluhan yang mungkin timbul di awal-awal. Bahkan, berdasarkan penelitian, puasa justru menyembuhkan mag fungsional sebab saat berpuasa, jadwal makan lebih teratur dan emosi lebih terkontrol.
Bau mulut
Pada kesempatan sama, Dokter Gigi RS Persahabatan Falah Katikawati menjelaskan problem bau mulut juga kerap menjadi keluhan saat puasa. "Pada saat berpuasa, aktivitas mengunyah menurun, kita juga tidak minum. Padahal, mengunyah penting untuk memacu kelenjar ludah. Akibatnya, air dalam tubuh, termasuk ludah berkurang hingga terjadi perubahan pada lingkungan rongga mulut yang mengakibatkan bau mulut atau halitosis," jelas Falah.
Selain itu, lanjutnya, gangguan seperti karang gigi, gigi berlubang, infeksi pada gusi, peradangan, serta adanya makanan yang terselip pada rongga gigi juga akan memicu bau mulut. Karena itu, untuk mengurangi bau mulut yang harus dilakukan ialah membersihkan kotoran di gigi dan menjaga kebersihan rongga mulut. "Cek, apakah ada lubang/karang gigi, lakukan pembersihan gigi dengan menyikat gigi serta menggunakan benang gigi, hindari konsumsi makanan yang berbau tajam."
Saat berbuka hingga sahur, saran Falah, konsumsi air putih 6-8 gelas secara bertahap. Selain itu, perhatikan cara menyikat gigi yang benar. "Mulai dari memilih bulu sikat yang lembut dan rata agar tekanan penyikatan merata, juga lakukan menyikat gigi dengan gerakan memutar minimal 2 menit. Untuk membersihkan kotoran di sela-sela gigi, sikat gigi dengan membentuk sudut 45 derajat."
Keluhan lain yang sering muncul selama puasa ialah dentin hipersensitif (gigi sensitif). Gangguan itu ditandai dengan nyeri pendek bila terangsang makanan dingin, panas, atau asam. "Dentin merupakan lapisan gigi di bawah email. Di dalam dentin, ada bolongan kecil yang menghantar rangsangan saraf. Penyebab gigi ngilu ini antara lain abrasi gigi akibat cara sikat gigi yang salah. Jadi, penanganan utamanya ialah memperbaiki cara sikat gigi yang salah dan menggunakan pasta khusus gigi sensitif," pungkas Falah. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved