Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PERKEMBANGAN zaman memberikan banyak perubahan pada gaya hidup masyarakat. Namun begitu, bukan menjadi alasan bagi umat muslim untuk tidak berkarya dan memanfaakanya dengan positif.
Idealnya, modernisasi tidak melenceng dari nilai-nilai syariah karena sesungguhnya hidup bersyariah tidaklah kuno dan kaku. Pada dasarnya, yang diambil dalam kehidupan bersyariah ini ialah esensi dari ajaran agama. Dengan begitu, nilai-nilai agama akan senantiasa relevan terhadap perkembangan zaman.
Hidup bersyariah berarti menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan agama Islam Islam sudah memberikan panduan bagi umat manusia agar kehidupan yang dijalaninya dapat berkualitas dan bermakna dalam aspek apa pun.
Saat ini, umat muslim di Indonesia, khususnya kalangan muda, semakin antusias untuk melakukan segala aktivitas yang bernuansa islami yang bisa dilihat dari maraknya acara-acara keagamaan, khususnya di bulan Ramadan, yang digagas para kaum muda.
Bagi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, menerapkan syariah Islam dalam lingkungan kerja merupakan sebuah keharusan. Kelima nilai budaya kerja, yaitu integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan.
"Dalam konteks pemerintahan, kelima nilai itu kami junjung tinggi untuk menciptakan lingkungan kerja yang syariah."
Syariah memiliki dua kaitan, yaitu ritual atau hubungan kepada tuhan, dan sosial atau sesama manusia. Pada bagian ritual, sudah sewajarnya orangtua menanamkan kebiasaan untuk menjalankan amalan-amalan Islam sejak dini, dan menjadi teladan yang baik bagi anak-anak.
Sementara itu, dalam aspek sosial, "Kita semua harus memiliki kesadaran paling dasar yaitu untuk memanusiakan orang lain. Pada hakikatnya, kita harus memiliki kesadaran bahwa agama ialah untuk orang lain."
Hubungan di lingkungan keluarga juga sangat penting. Idealnya, dalam mendidik anak, segala sesuatu harus didiskusikan terlebih dahulu Kepada anak-anaknya, Lukman mengaku membiasakan menerapkan nilai-nilai agama sejak kecil. "Sejak masih anak-anak, kita biasakan untuk salat berjamaah. Alhamdulillah sampai saat ini saat salat subuh kami selalu berjamaah."
Dalam konteks menanamkan kesadaran akan pentingnya hidup bersyariah, harus ada penjelasan terlebih dahulu kenapa norma-norma tersebut harus dijalani.
Tantangan untuk membangun keluarga syariah di antaranya kurangnya waktu untuk bersama, karena pekerjaan yang menyita waktu. "Saya pikir ini tantangan bagi keluarga yang tinggal di kota besar." Jalan keluarnya ialah memanfaatkan waktu yang terbatas itu untuk mendapatkan kualitas pertemuan yang baik.
Di sisi lain, ada perkembangan menarik dalam dunia pendidikan. Tidak hanya pesantren, lembaga pendidikan dari madrasah sampai pendidikan tinggi keagamaan pun saat ini sudah menerapkan sistem boarding school. Hal itu juga dibarengi dengan peningkatan kualitas pengajaran, khususnya pendidikan agama kepada para siswanya.
"Kami di Kementerian Agama terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan agama. Apalagi di era digital saat para siswa harus memiliki akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi," ujarnya. (H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved