Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
TUHAN menciptakan manusia dengan penuh cinta dan kasih sayang. Sejak awal keberadaannya, seseorang dilingkupi rasa cinta. Karena itu, sudah seharusnya manusia merefleksikan keberadaan diri dengan penuh cinta.
“Itu alasan mengapa semua agama mengajarkan bahwa tujuan dari keberadaan kita ialah untuk menebar kasih sayang kepada sesama,” ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di acara #KopdarMenag yang bertajuk #MaknaiCinta, di Jakarta, kemarin.
Dalam Islam, lanjutnya, ada istilah rahmatan lil alamin atau menjadi rahmat bagi semesta alam. Dalam Kristen ada ajaran kasih sayang. Agama Hindu dan Buddha memerintahkan para umat untuk menebarkan dharma, yaitu kebajikan dan kebaikan bagi sesama.
“Karena sumber keberadaan kita sebagai manusia dilandasi cinta, kita juga harus merefleksikan cinta kepada sesama, juga kepada Tuhan. Sebab, jika dirunut, keberadaan manusia tak lain karena Tuhan,” imbuhnya.
Allah SWT, kata Lukman, sangat arif dalam memahami hamba-Nya dengan beragam level. Pada level anak, cinta kepada Tuhan masih disertai iming-iming pahala dan jaminan masuk surga. Pada level yang lebih tinggi, refleksi kecintaan manusia kepada Tuhan bukan karena pahala dan surga, melainkan karena rasa cinta itu sendiri, sebab Allah pun memberikan cinta tanpa pamrih.
“Pada tataran level tersebut, seseorang akan melakukan apa yang disukai Allah.”
Menjelang Ramadan, selaku menteri agama, Lukman pun mengajak masyarakat merefleksikan cinta dengan saling menghormati sesama. Mereka yang tidak berpuasa menghormati yang berpuasa, begitu pun sebaliknya.
“Harus ada toleransi saling menghargai, menghormati perbedaan yang ada. Kepada umat beragama apa pun yang sedang beribadah, kita sepatutnya menghormati mereka. Sebaliknya pun demikian, karena tidak semua warga bangsa Indonesia berkewajibkan berpuasa,” pesan Lukman.
Jalin silaturahim
Pada kesempatan berbeda, Ustaz Najamudin Shiddiq mengingatkan ada 10 amalan untuk mendapatkan pahala dan kemuliaan Ramadan, yaitu menyembah Allah, tidak syirik, berbakti kepada orangtua, dan berbuat baik kepada karib kerabat.
Selain itu, lanjutnya, menyantuni anak yatim dan fakir miskin, peduli pada tetangga dekat maupun jauh, teman sejawat, ibnu sabil atau orang yang berjuang di jalan Allah, berbuat baik kepada orang yang dipekerjakan, serta tidak sombong.
“Terlihat hanya dua yang hablumminallah (terkait langsung dengan Allah), sisanya hablumminannas (terkait dengan sesama manusia). Jadi, jangan sepelekan hubungan dengan sesama manusia kalau ingin mendapat kemuliaan Ramadan dan masuk surga,” tegas dia dalam ceramahnya di acara Silaturahim Karyawan Media Group di Kedoya, Jakarta, Jumat (3/6).
Terkait dengan habluminannas, menurut Najamudin, umat Islam diperintahkan untuk terus menyambung silaturahim dan menjaga hubungan baik dengan sesama. Pasalnya, tidak ada satu pun makhluk di dunia yang tidak saling membutuhkan.
Dalam Alquran Surat Muhammad ayat 22-23 Allah berfirman, “Maka apakah kiranya jika berkuasa kamu akan membuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan penglihatan mereka.”
Momentum jelang Ramadan ini, sambung Najamudin, sebaiknya dimanfaatkan untuk mempererat silaturahim. Diawali dengan saling meminta maaf dan memaafkan sebagaimana diajarkan Rasulullah.
Pada kesempatan sama, Direktur Pemberitaan Metro TV Suryopratomo mengungkapkan tidak semua orang berkesempatan menikmati Ramadan dengan segala keutamaannya. Karena itu, momentum ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Esensi keberadaan manusia di bumi sejatinya harus saling mengingatkan dalam kebaikan. Tema kemuliaan yang ingin kita gaungkan tidak lepas dari upaya menjalin hubungan baik sesama manusia,” ucap pria yang akrab disapa Tommy itu.
Nantinya, imbuh dia, gema kemuliaan akan menjadi acuan untuk setiap program siaran di Metro TV serta pemberitaan Media Indonesia selama Ramadan. Diharapkan, masyarakat ikut berlomba-lomba mencari dan mencapai kemuliaan tersebut. (Mut/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved