Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

UBL Gelar Seminar Peran Dunia Pendidikan Cegah Radikalisme

02/6/2016 01:09
UBL Gelar Seminar Peran Dunia Pendidikan Cegah Radikalisme
(Istimewa)

FAKTOR ekonomi dan kemiskinan tidak selalu menjadi alasan utama munculnya aksi-aksi terorisme maupun gerakan radikalisme di mana pun, termasuk Indonesia. Aksi terorisme dan gerakan radikal lebih cenderung disebabkan ideologi dan doktrin yang diyakini para pelakunya.

Demikian benang merah Seminar Nasional 'Peran Dunia Pendidikan Memutus Mata Rantai Radikalisme dan Terorisme' yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Kriminologi, Universitas Budi Luhur (UBL) Jakarta, Rabu (1/6).

Guru Besar Kriminologi UI Tubagus Ronny Nitibaskara, bertindak selaku keynote speaker dalam seminar tersebut. Adapun pembicara lain yang tampil ialah Dekan FISIP UBL Fahlesa Munabari PhD, mantan Penasehat Mantiqi IV Jamaah Islamiah (JI) Ustaz Abdurahman Ayub, dan Kol Inf Ronny Asnawi, Kasubdit Penangkalan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Hadir pula Rektor UBL Prof Ir Suryo Hapsoro Tri Utomo PhD, 200 mahasiswa, serta para pejabat di lingkungan UBL.

Ustaz Abdurahman Ayub menyebut, kemiskinan bukan penyebab bergabungnya seseorang dengan kelompok radikal. "Saya ini bukan orang susah meskipun juga tidak kaya, orangtua saya dua-duanya bekerja, kakak saya pengusaha, tapi saya pernah masuk ke sana," katanya.

Dari pengalaman pribadinya merekrut anggota kelompok radikal, lanjut dia, yang paling mudah memang dari kalangan muda. "Anak-anak SMA sampai perguruan tinggi. Semakin tinggi pendidikan makin sulit, tapi kalau yang sedang galau cukup beberapa menit," ujarnya.

Dekan FISIP UBL Fahlesa Munabari juga sependapat bahwa terorisme dan kelompok radikal bukan hanya karena masalah ekonomi tetapi lebih dipengaruhi oleh ideologi dan doktrin. "Memang ada beberapa, tetapi bukan itu satu-satunya penyebabnya, Osama Bin Laden dari keluarga kaya dan merupakan orang kaya. Begitu juga Doktor Azhari,” tegasnya. (RO/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik