Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan kepada seluruh masyarakat saat ini terjadi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Pencegahan DBD harus dicegah mulai dari Dinker hingga setiap rumah.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Didik Budijanto, mengimbau masyarakat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin.
Baca juga: Mensos Kunjungi Badui untuk Salurkan Bantuan Perbaikan Jalan
"Untuk masyarakat segera laksanakan PSN secara rutin, juga 3M Plus, kemudian laksanakan Pelaksanaan gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J)," kata Didik saat dihubungi, Jumat (21/1).
Untuk 3 M Plus sendiri yakni Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan. Kemudian Plus yakni mencegah pengembangbiakan nyamuk dengan memelihara ikan, menggunakan obat anti nyamuk, dan sebagainya.
Sementara untuk pejabat setempat juga diminta bisa mengayomi warganya untuk bisa mencegah terjadinya pengembangbiakan jentik.
"Untuk Desa/Kecamatan sebaiknya hidupkan kembali Pokjanal Dengue atau Kelompok Kerja Operasional dengan memanfaatkan Integrasi dana Biaya Operasional Kesehatan (BOK) dan Dana Desa," ujar Didik.
Diketahui DBD pada 2021 dengan angka kumulatif mencapai 59.251 orang dengan angka kematian mencapai 569 kasus. Kasus DBD tertinggi berada pada kelompok umur 15-44 tahun.
Jumlah Suspek Dengue dari laporan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) sebanyak 60.228 suspek dengue.
Upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk pengendalian DBD dengan cara PSN 3M Plus melalui Gerakan 1 rumah 1 jumantik mulai dari pintu masuk negara sampai rumah tangga.
"Kemudian menanam tanaman pengusir nyamuk seperti zodia, lavender, sereh dan lainnya. Masyarakat selalu menggunakan lotion anti nyamuk," ucapnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved