Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Tip, Cermin Murah Hati?

Irene Harty/E-3
04/6/2015 00:00
Tip, Cermin Murah Hati?
(MI/SENO)
BERSIKAP dermawan atau dianggap dermawan dengan memberi tip menjadi hal yang penting setidaknya bagi penduduk kota besar di Amerika Serikat.

Seperti dilansir CNN Money, sebuah restoran di Washington DC, Blue 44, menerima tip sebesar US$2.000 (sekitar Rp26 juta) atas menu gumbo yang disajikan restoran itu.

"Saya melihat dan disesuaikan dengan kacamata saya, itu banyak nol," kata pemilik restoran, Christofer Nardelli, yang mengaku terkejut saat melihat tanda terima. Dia mengatakan penikmat gumbo yang murah hati itu memang penggemar berat menu tersebut.

Secara berkala restoran tersebut memang sengaja memastikan kedatangan pelanggan agar bisa menyajikan menu favoritnya.

Tidak hanya pemilik restoran, chef Blue 44, James Turner, juga turut serta memastikan promosi sampai ke pelanggan lewat e-mail.

Alhasil, dengan pelayanan yang ekslusif, restoran memperoleh tip yang besar sevagai ucapan terima kasih.

Nardelli pun membagi tip sebesar US$1.000 untuk Turner (Rp13 juta), masing-masing US$500 (Rp6,5 juta) untuk Nardelli dan bartender.

Nardelli yang masih terkejut berencana menyumbangkan sebagian tipnya untuk membantu biaya penitipan anaknya dan juga dibagikan ke staf lain.

Saking kentalnya budaya memberi tip di 'Negeri Paman Sam', di New York juga sudah ada mesin pemberi tip dengan kartu kredit, yakni Dipjar.

Mesin itu muncul sejak 2012 dan kini sedang disiapkan versi terbarunya.

CEO of Dipjar, Ryder Kessler, mengatakan banyak orang yang menggunakan mesin itu tidak hanya memastikan alatnya bekerja, tapi juga untuk menampilkan betapa murah hatinya mereka.

"(Pelanggan) ingin memastikan itu bekerja, tetapi juga menampilkan kepada barista dan orang-orang lain bahwa mereka murah hati."

Untuk itu, perusahaannya mengeluarkan mesin terbaru yang dapat menentukan jumlah tip.

Pemilik bisnis dapat mengatur pemberian jumlah tip mulai US$1, US$2, US$5, hingga US$20 untuk menghilangkan beban pelanggan dalam menghitung.

Pemilik Ilias Iliopoulos di New York City, Fresco Gelateria, mengaku telah menggunakan Dipjar di toko gelato dan kopi sejak 2012.

Banyak pelanggan yang menanyakan kartu mereka bekerja atau tidak.

Itu merupakan tanda bahwa pelanggan memang ingin terlihat dermawan.

Profesor ilmu politik di Howard University, Richard Seltzer, mengungkapkan bagi masyarakat Barat saat ini, tip dipandang menjadi tekanan sosial agar tidak dinilai pelit oleh orang lain.

Di Indonesia sendiri secara umum memberi tip bukan menjadi hal yang mesti dilakukan.

Kebanyakan masyarakat Indonesia memandang tip diberi dari selisih yang bernilai sedikit dari jumlah pembelian.

"Kalau orang kaya, ya, enak saja beri tip, kalau yang lain, ya, mending buat perut sendiri dulu," tutur Satria, 23, yang berprofesi sebagai karyawan swasta tersebut.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya