Kirim Lebih dari 300 WGS Covid-19, Belum ada Data Mutasi di RI

MENTERI Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan, lebih dari 300 Whole Genome Sequence (WGS) virus SARS-CoV-2 telah dikirimkan ke GISAID untuk mempelajari data genetik virus. Hal itu terkait dengan berkembangnya mutasi virus korona di berbagai negara.

"Sekitar lebih dari 300 WGS yang sudah dikirim. Paling banyak clade GH, sebelumnya clade L," ungkapnya kepada Media Indonesia, Sabtu (13/2).

Hal serupa juga dikonfirmasi Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio. Dia mengatakan bahwa Indonesia telah mengirim 411 sequence dan complete WGS 387 ke lembaga yang terbiasa melakukan studi ribuan genom virus atau mikroba penyebab wabah dunia, termasuk saat ini virus corona SARS-CoV-2 itu.

"Terbanyak Clade GH mencapai 59%," terangnya.

Dari banyaknya WGS yang dikirim ke lembaga yang berbasis di Jerman itu, dia mengungkapkan, Indonesia belum menemukan mutasi virus korona. Indonesia sejauh ini masih dinilai aman dari ancaman mutasi virus.

"Sejauh ini belum ditemukan varian baru di Indonesia," kata dia.

Adapun, mutasi atau varian baru Covid-19 ditemukan Inggris, Amerika Serikat (AS) dan Afrika Selatan. Mutasi tersebut menyebar ke beberapa negara di Eropa.

Setidaknya ada tiga varian virus korona yang sudah terdeteksi menyebar di berbagai negara, yakni B.1.17, B1.1.1.28.1/P1, dan B.1.351. Varian-varian ini juga telah menghasilkan berbagai mutasi yang berbeda dari genom SARS-CoV-2 yang ditemukan di Wuhan, Tiongkok.(OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Ghani Nurcahyadi