Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PEMERINTAH Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan memberikan bantuan US$5 juta dan satu kompi Korps Zeni TNI ke Fiji. Bantuan tersebut bertujuan untuk pemulihan wilayah Queen Victoria yang terkena dampak bencana topan Winston pada akhir bulan lalu.
Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan yang berkunjung ke Fiji, Kamis (31/3), mengatakan pernyataan duka cita dan bantuan moril dari pemerintah Indonesia itu disampaikan langsung kepada Perdana Menteri Fiji Josaia Bainimarama.
Luhut pun menyampaikan kekagumannya kepada PM Bainimarama yang dinilai cepat merespons bencana alam tersebut. Setelah menyerahkan bantuan itu Luhut pun bertemu dengan Menteri Pertanian Permukiman Maritim dan Penanggulangan Bencana Fiji Ina Seruiratu.
"Saya yakin dengan kepemimpinan PM Bainimarama, Fiji dapat pulih dengan cepat dan membangun kembali negara. Dengan latar belakang militer beliau, ia bisa menerapkan kedisiplinan. Dalam membangun sebuah negara, selain demokrasi, tentunya demokrasi yang sesuai dengan budaya dan lingkungan kita, diperlukan juga kedisplinan," ujar Luhut melalui keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia.
Ina Seruiratu menegaskan pemerintah Fiji menghargai tawaran bantuan yang diberikan Indonesia. Menurutnya, Indonesia dan Fiji punya karakter alam yang sama sehingga diharapkan dapat belajar dari Indonesia dalam hal membangun kembali wilayah yang terkena dampak bencana.
"Selain dapat belajar dari pengalaman Indonesia, kami juga ingin belajar banyak tentang teknologi dalam penanggulangan bencana. Kami memperluas kerjasama dengan Indonesia seperti di bidang pertanian, bidang yang cukup penting untuk kedua negara, juga dalam bidang pembangunan pemukiman. Kami berharap bantuan ini akan membuat hubungan kedua negara semakin erat dan berkelanjutan," kata Seruiratu.
Luhut menambahkan, Indonesia pada prinsipnya ingin lebih serius memperhatikan wilayah Asia Pasifik. Pasalnya, kurun 10 tahun terakhir Indonesia tidak terlalu memberikan perhatian kepada negara tetangga yang ada di kawasan tersebut.
"Dengan kedatangan saya, Indonesia ingin menunjukkan bahwa perhatian yang lebih besar dan ingin hadir lebih sering lagi disini," tutup Luhut.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved