Tokoh Perhumasan Indonesia, Inke Maris, Tutup Usia

MANTAN penyiar TVRI, CEO dan Presiden Direktur Inke Maris & Associates, Nyi Raden Maria Dinariati Natanegara atau dikenal sebagai Inke Maris, tutup usia pada Kamis (31/12) pukul 19.20 di Rumah Sakit Medistra. Almarhumah akan disemayamkan di rumah duka Jalan MPR Raya Kav 8 No 8, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

"Telah berpulang ke Rahmatullah, istri kami tercinta Maria Dinariati binti Yusuf Natanegara (Inke Maris) hari Kamis 31 Desember 2020 pukul 19.20 WIB," demikian pesan Rizal Maris, suami Inke Maris.

Kondisi Inke diketahui mulai kritis sejak pagi ini dari informasi juru bicaranya, Widyaretna Buenastuti, Director/Senior Consultant Inke Maris and Associates, melalui akun instagramnya. Inke diketahui dirawat ICU karena stroke.

Widya mengukapkan Inke Maris senantiasa menunjukkan perjuangan sejak menjalani perawatan intensif di RS Medistra karena kondisi kritis serangan stroke.

"Segala upaya telah dikerahkan untuk memulihkan kesehatan beliau, namun Sang Maha Pencipta telah menentukan lain dan semua milikNYA akan kembali kepadaNYA," jelas Widya.

Inke Maris merupakan salah satu pioner bidang kehumasan di Indonesia. Ia meraih gelar Master di bidang Komunikasi Massa dari Universitas Leicester, London dan merupakan salah satu jurnalis senior yang dihormati di Indonesia.

Pada November 2020, Inke Maris menerima penghargaan dari International Women’s Entrepreneurial Challenge Foundation (The IWEC Foundation) yang berbasis di New York, Amerika Serikat, yaitu penghargaan khusus bagi perempuan-perempuan entrepreneur pemilik usaha bisnis di seluruh dunia.

Inke membangun Inke Maris & Associates pada 1986 dan telah memberikan jasa konsultasi komunikasi kepada banyak klien, dengan fokus utama pada lembaga pemerintahan, seperti Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Kementerian Pekerjaan Umum RI pada Direktorat Jenderal Pekerjaan Umum dan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Ia juga pun pernah menjadi staf ahli di Kementerian Koordinator Ekonomi pada 2000-2001 dan staf ahli di Kementerian Pemberdayaan Perempuan pada 2004. (R-1)