Hanya 10% Masyarakat Indonesia Paham Proses Penularan Covid-19

Atalya Puspa
04/11/2020 15:18
Hanya 10% Masyarakat Indonesia Paham Proses Penularan Covid-19
Ilustrasi(MI/PIUS ERLANGGA )

BERDASARKAN survei yang dilakukan oleh UNICEF, pada Agustus lalu terhadap 2 ribu responden di enam kota, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan Makassar, didapatkan hasil bahwa hanya sebanyak 10% masyarakat Indonesia yang memahami betul proses penularan virus covid-19.

"Warga yang memiliki pengetahuan komplit terkait penularan seperti bisa menular lewat bicara, bernapas, batuk, dan langsung terhirup oleh kita, jumlahnya hanya 10%," kata Konsultan UNICEF Risang Rimbatmaja dalam acara Dialog Produktif yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (3/11).

Baca juga: Taktik Berkelit dari Begal saat Bersepeda

Adapun, sebanyak 71% persen responden memiliki keyakinan bahwa virus covid-19 hanya ditularkan lewat batuk atau bersin.

"Ini akhirnya terjadi mispersepsi. Dengan demikian mereka yang tidak menemukan gejala bersin atau batuk meras sehat tidak ada virus, dan berpikir ngapain kita harus jaga jarak? Pemahaman terkait orang tanpa gejala masih perlu ditingkatkan," bebernya.

Lebih lanjut, sebanyak 58% responden memiliki keyakinan bahwa mereka berpotensi rendah untuk terpapar covid-19.

Berbanding terbalik dengan pemahaman-pemahaman tersebut, sebanyak 50% responden malah meyakini bahwa dirinya sudah mendapatkan informasi yang cukup terkait covid-19.

"Ini terlihat masih ada gap di aspek pengetahuannya. Karena masih banyak pengetahuan yang mereka belum terima. Seperti orang yang tidak punya gejala batuk dan tidak bersin itu bisa menularkan," tuturnya.

"Apakah yang dimaksud cukup sudah lengkap, sehingga dia bisa mengarahkan mereka ke perilaku positif? Ini jadi tantangan kita bersama untuk memenuhi pengetahuan masyarakat terkait covid-19," imbuhnya.

Menanggapi survei tersebut, Spesialis Komunikasi Perubahan Perilaku UNICEF Rizky Ika Syafitri menilai, perlu upaya yang kuat dari berbagai stakeholder untuk tak henti-hentinya menggaungkan informasi terkait covid-19.

Baca juga: Ini Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Kedubes Prancis

Dari survei tersebut, diharapkan pula pemerintah dapat merumuskan pola komunikasi yang tepat terhadap masyarakat agar sama-sama berupaya menekan laju penyebaran covid-19.

"Upaya harus dilakukan bersama-sama mulai dari pemerintah, media, dan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan publik terkait covid-19. Sehingga dengan demikian perilaku masyarakat bisa berubah," tandasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya