Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
ANAK kecil bisa bermain sambil baca buku, ibu rumah tangga bisa jadi produktif.
Itu mungkin jadi alasan, Perpustakan Daerah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, meraih penghargaan dan dinyatakan sebagai Perpustakaan Kabupaten/Kota Terbaik Nasional Tahun 2019.
Pemerintah Kabupaten Bone, dalam hal ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone, dinilai berhasil melakukan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Artinya, sukses menerapkan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dan literasi dari kota hingga ke desa-desa ketika diinisiasi kepala dinas yang sudah pensiun, A Pahrum Pawi.
Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bone Andi Muh Dachsal menyatakan perpustakaan tidak hanya menyasar anak sekolah, tapi juga masyarakat umum termasuk pelaku UMKM, dan penyandang disabilitas.
“Ini adalah upaya untuk pemberdayaan dan peningkatan produktivitas. Yang dilakukan dengan komitmen kuat semua pihak, termasuk dengan bersinergi dan melakukan kolaboresi dengan pihak swasta mau pun BUMN,” ungkap Dachsal.
Program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tersebut pun, ditindaklanjuti Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bone dengan melakukan pembinaan hingga ke pelosok desa dengan memberikan bantuan berupa sarana dan buku, perpustakaan keliling.
Dinas juga membangun kedai baca yang populer dengan sebutan ‘Kedai Baca ‘Smange Teallara’, yang aktif melakukan kegiatan promosi dan storytelling, dan memanfaatkan media sosial dan laman di internet.
Di Perpustakaan Daerah Ulaweng Cinnong, Kecamatan Ulaweng, setelah transformasi, ibu-ibu di daerah tersebut sudah berinovasi dengan membuat berbagai kerajinan tangan seperti keset dan alas panci.
Perpustakaan Daerah Kabupaten Bone merupakan salah satu perpustakaan di Sulawesi Selatan yang memberikan layanan baca hingga malam hari. “Jadi bukanya tidak hanya pada siang hari. Jika Anda butuh buku malam hari, bisa,” tukasnya.
Fasilitas perpustakaan untuk literasi juga dilengkapi dengan wi-fi gratis. “Jadi perpustakaan menjadi pusat kegiatan maupun proses belajar yang menciptakan kreativitas dan produktif,” tutup Dachsal. (Lina Herlina/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved