Bertambah, Pemimpin Korban Pandemi

DAFTAR pejabat yang jadi korban pandemi terus bertambah. Di Jawa Timur, Plt Bupati Sidoarjo, yang juga wakil bupati, Nur Ahmad Syaifuddin, meninggal dunia, kemarin sore.

Sebelumnya, pagi hari, ia dilarikan ke RSUD Sidoarjo karena mengeluh sesak napas. Pejabat yang menggantikan posisi Bupati SaifulIlah karena ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu, dinyatakan positif covid-19 beberapa saat sebelum meninggal dunia.

“Untuk sementara roda pemerintahan di Pemkab Sidoarjo akan dipimpin Sekretaris Daerah Achmad Zaini,” kata Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

Covid-19 juga membuat Sekretaris Daerah Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Fredy Tjandua, menghadap Sang Khalik. Ia dirawat di RSUP dr RD Kandou, Manado, Sulawesi Utara.

“Sejak 19 Agustus, almarhum dinyatakan positif covid-19,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Alwiah Asagaf.

Penularan covid-19 juga belum terbendung. Kantor DPRD Banyumas, Jawa Tengah, ditutup selama enam hari, setelah dua anggota dewan positif terjangkit. Selain itu, tiga rekan mereka juga harus melakukan isolasi mandiri karena melakukan kontak erat dengan keduanya.

Kemarin, tes usap langsung digelar untuk seluruh wakil rakyat dan pegawai di kantor DPRD. “Mereka terjangkit karena transmisi lokal saat melakukan kunjungan,” kata Ketua DPRD Budhi Setiawan.

Beragam upaya

Di daerah, upaya untuk menekan angka penjangkitan terus dilakukan. Kemarin, misalnya, 25 warga di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terjaring razia karena tidak memakai masker. Tidak hanya pejalan kaki, tapi juga pengendara sepeda motor dan mobil.

Petugas razia langsung memberi sanksi menyapu pasar bagi mereka. “Kami terus mengedukasi dan menggugah kesadaran warga untuk mematuhi protokol kesehatan. Saat ini, masih diberlakukan sanksi sosial dan mulai 24 Agustus diterapkan sanksi administratif,” kata Kapolresta Komisaris Besar Sumardji.

Kelonggaran di masa adaptasi kebiasaan baru juga membuat warga Garut, Jawa Barat, teledor. Angka penularan pun meningkat.

“Kami akan mengevaluasi pembukaan tempat wisata dan perizinan untuk menggelar pernikahan. Jumlah kasus baru terus meningkat karena warga abai, tidak menerapkan protokol kesehatan, tidak menggunakan masker,” papar Wakil Bupati Helmi Budiman.

Kota Sukabumi yang pernah menjadi daerah teraman di Jawa Barat pun harus bekerja keras. Pasalnya, pasien terus bertambah. Yang terbaru, 9 petugas di RSUD R Syamsudin dan 2 anggota paskibra harus dirawat karena covid-19.

“Kami akan segera menggelar tes usap massal. Kami khawatir ada kasus lain di masyarakat yang belum terdeteksi,” kata Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Wahyu Handriana.

Penambahan yang mencapai angka di atas 40 pasien setiap hari juga masih terjadi di Sumatra Selatan. “Meski positif, tidak semua bisa dirawat di rumah sakit rujukan. Sebagian pasien harus melakukan isolasi mandiri,” ungkap pejabat Dinas Kesehatan, Yusri.

Dari total 4.037 pasien, sudah 2.742 orang yang sembuh dan 1.079 kasus aktif. “Masyarakat terus diminta tidak mengabaikan protokol kesehatan,” tambah Yusri. (HI/LD/AD/BB/DW/DY/AU/YH/N-3)