UJIAN nasional (UN) SMP dan sederajat yang digelar serentak kemarin hingga Kamis (7/5) kembali diwarnai isu kebocoran soal dan peredaran kunci jawaban UN seperti terjadi pada UN SMA pertengahan April lalu. Isu kebocoran ditemukan Ombudsman RI Perwakilan Sumatra Utara saat meninjau UN di SMPN 1 Medan. Peredaran soal UN melalui temuan Media Indonesia terdapat pada akun blog bernama Pak Anang dengan nama blog pak-anang.blogspot.com. Kepala Perwakilan Ombudsman RI Sumut Abyadi Siregar menyatakan di SMPN 1 Medan timnya mengintip melalui jendela kelas dan melihat siswa pada ruangan 4 dan 11 yang mengerjakan soal sembari melihat-lihat potongan kertas yang disembunyikan di bawah lembar soal ujian.
"Kemudian kami minta agar pengawas menyita potongan kertas dari siswa tersebut," ungkap Abyadi di kantornya, Jalan Majapahit, No 2, Medan. Setelah disita, kertas lantas diperiksa dan ditemukan ketikan yang diduga merupakan kunci jawaban untuk soal pelajaran bahasa Indonesia mulai nomor 1 hingga 50. "Kami yakin ini kunci jawaban yang bocor." Atas temuan itu, pihaknya melaporkan indikasi kebocoran kunci jawaban soal UN SMP di Medan itu kepada Ombudsman RI di Jakarta. Saat dikonfirmasikan, komisioner Ombudsman RI Pusat Bidang Penyelesaian Laporan dan Pengaduan Budi Santoso menyatakan pihaknya akan melaporkan kasus itu kepada Mendikbud Anies Baswedan
"Kami akan teruskan ke Pak Anies selaku mendikbud temuan itu sehingga bisa jadi bahan tindak lanjut dan evaluasi Kemendikbud," kata Budi. Ombudsman RI Sumut juga, lanjut Budi, bakal memverifikasi. Cara paling simpel yakni ditanyakan langsung ke beberapa peserta UN yang kodenya sama. "Nanti dicek beberapa soal saja. Kalau jawabannya sama, berarti memang valid kuncinya, atau mencocokkan dengan cadangan lembar soal yang ada." Selain di Medan, Media Indonesia menelusuri akun beralamat pak-anang.blogspot.com. Di situ, soal UN beserta kunci jawaban diunggah dari naskah UN dengan judul file bocoran untuk seluruh mata pelajaran. Akun bernama Pak Anang itu juga terlihat pada laman Facebook-nya dengan memublikasi contoh-contoh dan trik menjawab soal-soal seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN).
Kacaukan konsentrasi Saat menanggapi kedua kasus itu, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud Prof Nizam menyatakan kunci jawaban UN SMP yang ditemukan di SMPN 1 Medan itu palsu. "Sejauh ini setelah kami cek kunci jawab itu palsu. Lah, belum ada kunci kok ada mengaku-ngaku jualan kunci, ya namanya kunci palsu," tegasnya. Begitu pula dengan akun bernama Pak Anang, Nizam menyampaikan modus itu untuk mengacaukan konsentrasi siswa dengan menebar soal dan kunci jawaban palsu. "Sudah kami cek itu bukan soal UN SMP. Orang iseng yang mengganggu konsentrasi siswa saja," cetus Nizam. Sementara itu, di beberapa daerah seperti Temanggung, Yogyakarta, Madura, Tabanan, Kupang, dan Kendari, UN berjalan lancar. UN SMP kali ini diikuti 54.598 sekolah dengan total peserta 4.150.324 siswa.