Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
FAKTOR kemiskinan, rendahnya pendidikan, serta belum meratanya pembangunan infrastruktur di pedesaan menjadi penyebab utama tingginya angka pernikahan usia dini di Kalimantan Selatan (Kalsel). Jumlah pernikahan usia dini di Kalsel merupakan yang tertinggi di Indonesia.
Hal ini ditegaskan, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Surya Chandra Suryapati, Jumat (11/3) di sela-sela kegiatan serah terima jabatan Kepala BKKBN Kalsel dari Endang Murniati kepada Wagino di Banjarmasin.
"Pembangunan manusia yang berkualitas menjadi prioritas pemerintah saat ini. Tanpa kualitas dan integritas, bangsa kita akan menjadi bangsa kuli di era keterbukaan saat ini," tegasnya.
Pembangunan manusia berkualitas erat hubungannya dengan permasalahan masih tingginya angka pernikahan usia dini di Indonesia, termasuk Kalsel. Bahkan, provinsi kaya sumber daya alam ini menempati peringkat pertama jumlah pernikahan usia dini.
Menurut catatan BKKBN, pernikahan usia dini rentang 9-13 tahun di Kalsel mencapai 9,4 persen, tertinggi di Indonesia. Sedangkan secara keseluruhan 52 persen dari penduduk Kalsel yang berjumlah hampir empat juta jiwa menikah di bawah umur 19 tahun.
"Masalah ini menjadi salah satu pokokpermasalahan yang harus dientaskan pemerintah melalui program pembangunan kampung KB dan penempatan penyuluh KB di tiap desa di Indonesia dengan jumlah mencapai 83.000 orang pada 2017 mendatang," tuturny.
Wagino menambahkam pernikahan dini juga memicu tingginya tingkat perceraian di Kalsel. Selain itu, tingkat pertumbuhan penduduk di Kalsel tercatat 1,87 persen jauh di atas rata-rata nasional 1,49 persen. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved