Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kini fokus mengembalikan atmosfer industri pariwisata di Tanah Air. Kementerian yang dipimpin Wishnutama itu berencana memetakan kembali seluruh potensi pariwisata sekaligus pasarnya.
"Kemenparekraf memperkuat produk pariwisata melalui Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Roadmap Produk Wisata Alam, Budaya, dan Buatan," ungkap Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani, Jumat (3/7).
Baca juga: Polemik Bali Jadi Wisata Syariah Terus Bergulir
FGD digelar di Hotel Mason Pine, Bandung Barat, pada Sabtu (4/6/2020) nanti. Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Kemenparekraf/Bararekraf Alexander Reyaan, akan hadir di acara itu. Jumlah pesertanya 35 orang dari 4 instansi dengan narasumber kapabel.
Keempat instansi tersebut ialah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bandung Barat, Kemenparekraf, hingga media. Sebagai narasumbernya ada Hery Sigit Cahyadi dan Pindi Setiawan.
FGD ini diharapkan bisa menghasilkan skenario rencana lengkap dengan peta pengembangannya, kebijakan hingga penahapan pengembangan 3 tipe produk wisata dan turunannya. Jangka waktu pengaplikasiannya menengah atau 5 tahun.
“Melalui FGD tentu diharapkan adanya output potensial untuk pengembangan 3 produk wisata beserta turunannya. Sebab, ada program strategis yang akan dituju. Program strategisnya berupa analisis pasar, strategi product market match juga strategi diversifikasi produk wisata,” terang Rizki.
Sama seperti destinasi lainnya, diversifikasi produk wisata memang potensial dimiliki Bandung Barat. Teritorialnya memiliki luasan sekitar 13 juta KM persegi dengan potensi pasar lokal 1,49 juta jiwa.
Kawasan ini terbagi dalam 16 kecamatan yang memiliki potensi produk wisata beragam. Sebut saja, Goa Pawon yang berada di Cipatat, Padalarang, yang menawarkan beragam pengalaman.
Baca juga: PHRI Minta Badan Promosi Pariwisata Indonesia Diaktifkan Lagi
Goa Pawon memiliki koleksi fosil manusia purba. Ada juga situs buatan, lereng batu alami, hingga hijau hutan alami. Koleksi wisata airnya ada Situ Ciburuy yang berada di Padalarang. Selain Pulau Ciburuy, wisatawan bisa menikmati wisata perahu, restoran pulau, area jajanan, hingga area oleh-oleh. Bandung Barat juga memiliki eksotisnya Curug Malela di Rongga yang dilengkapi infrastruktur terbaik.
“Kami berterima kasih kepada Kemenparekraf karena menggelar FGD di Bandung Barat. Selain alam, kami memiliki produk budaya dan buatan yang variannya sangat beragam. Bandung Barat itu memiliki amenitas dan aksesibilitas luar biasa,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bandung Barat Sri Dustirawati. (RO/A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved