Bioprospeksi, Solusi Hadapi Covid-19

Ferdian Ananda Majni
06/6/2020 00:55
Bioprospeksi, Solusi Hadapi Covid-19
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya(ANTARA)

PANDEMI covid-19 sebagai bencana global menampar peradaban manusia setelah merenggut banyak nyawa. Namun, di sisi lain, bencana ini telah mengangkat pamor bioprospeksi.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menegaskan hal itu, kemarin, saat merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni tahun ini yang dipusatkan di Kolombia.

“Bioprospeksi diyakini menjadi salah satu jawaban untuk covid-19. Kita dapat ambil bagian untuk mencari dan menemukan obat-obatan yang bersumber dari beragam spesies dan sumber daya genetik Indonesia,” kata Siti dalam keterangan resminya.

Pemanfaatan bioprospeksi dicontohkan Siti lewat pemanfaatan Candidaspongia untuk antikanker dan gaharu untuk disinfektan yang produksinya naik selama pandemi covid-19 ini. Sebagai megabiodiversity (negara yang memiliki hutan tropis dengan keanekaragaman hayatinya yang sangat tinggi), Indonesia berperan strategis dalam menjaga stabilitas ekosistem global.

Tercatat bahwa Indonesia memiliki 720 spesies mamalia, 1.605 spesies burung, 409 spesies amfi bi, 723 spesies reptil, 1.900 spesies kupu-kupu, 197.964 spesies invertebrata, 3.982 spesies vertebrata, 151.847 spesies serangga, dan 30.000 spesies hymenoptera menghuni ekosistem daratan dan laut Indonesia.

Indonesia juga telah mengidentifikasi 91.251 jenis tumbuhan berspora dan 19.232 spermatophyta. “Mengubah atau menghilangkan salah satu komponen dari jaringan keanekaragaman hayati akan menyebabkan seluruh sistem berubah dan menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan manusia,” ujar Menteri Siti.

Tidak usah muluk-muluk, Ketua World Clean up Day (WCD) Indonesia Agustina Iskandar mengkritisi sampah puntung rokok yang masih dianggap kecil oleh masyarakat, padahal nyatanya itu racun bagi lingkungan.

Sampah puntung rokok butuh waktu 10 tahun terurai jika sudah terkena air laut. Diperkirakan pada 2040 masyarakat tidak lagi bisa mengonsumsi ikan, udang, dan kepiting disebabkan air laut tercemar puntung rokok.


Sehari tanpa emisi

Universitas Sebelas Maret (UNS), Kota Surakarta, Jawa Tengah, melakukan aksi Sehati tanpa Emisi dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2020. Rektor UNS, Jamal Wiwoho, beserta pimpinan fakultas dan lembaga berangkat ke tempat kerja masing-masing menggunakan sepeda. Pendingin udara di semua kantor dan lembaga dimatikan. (Ata/FR/H-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya