Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kolaborasi Vokasi dan DUDI Digiatkan

Bay/H-1
27/5/2020 05:05
Kolaborasi Vokasi dan DUDI Digiatkan
Wikan Sakarinto, Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbud.(MI/Ardi)

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggalakkan gerakan ‘pernikahan massal’ atau kolaborasi antara pendidikan vokasi dan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) melalui link and match dalam hal menyikapi kemajuan.

Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbud Wikan Sakarinto mengutarakan hal tersebut terkait dengan peluncuran program Penguatan Program Studi (Prodi) Pendidikan Tinggi Vokasi Tahun 2020. “Hal ini agar prodi vokasi di perguruan tinggi negeri (PTN) semakin menghasilkan lulusan dengan kualitas dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja,” kata Wikan, kemarin.

Guru Besar UGM Yogyakarta itu menjelaskan target program penguatan ini untuk sekitar 100 prodi vokasi di PTN dan perguruan tinggi swasta (PTS). Prog­ram ini akan diteruskan dan dikembangkan di tahun-tahun berikutnya dengan melibatkan lebih banyak prodi vokasi.

Menurut Wikan, saat ini untuk penguatan prodi vokasi di PTS sudah dibuka melalui program pembinaan PTS yang tahapannya memasuki seleksi akhir.

Dia menambahkan bahwa link and match ini tidak sekadar MoU dan seremonial. Program ini harus menjadi pernikahan yang sangat erat dan mendalam sehingga semua pihak akan saling mendapatkan manfaat signifikan dan berkelanjutan.

Secara terpisah, Direktur Program Vokasi UI Sigit Pranowo mengingatkan pekerjaan kolaborasi atau kerja sama dengan industri bukan pekerjaan mudah, seperti mencari pacar kalau mau nikah. “Bila belum sehati, sulit mencari kata sepakat. Mitra industri harus dimulai dari keterlibatan industri dalam penyusunan kurikulum sebuah program studi,” ujarnya.

Keterlibatan industri juga bisa dalam kegiatan pengajaran. Dosen dari industri ikut mengajar, dan juga dosen dari perguruan tinggi bisa terlibat pada penelitian dalam pengembangan industri.
Kesediaan industri sebagai tempat belajar atau magang mahasiswa juga sangat penting. Pada proses ini, belum semua industri mau membuka pintu untuk kolaborasi. (Bay/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya