Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Tunda Dulu Kehamilan selama Pandemi

Atalya Puspa
06/5/2020 06:05
Tunda Dulu Kehamilan selama Pandemi
Kehamilan dan Covid-19(Sumber: Kemenkes/WHO/Riset MI-NRC/Grafis: SENO)

HAMIL anak kembar, Ainhoa Martinez menyadari betul bahwa dirinya akan lebih aman di rumah daripada melayani pengunjung di kedai tehnya dekat Kota Madrid, Spanyol. Namun, perempuan berusia 36 tahun itu mengatakan bahwa dia tidak punya pilihan atau mereka tidak akan punya uang.

Semua toko, kecuali toko makanan telah tutup selama tiga minggu terakhir. Spanyol berupaya untuk mengekang penyebaran virus yang telah merenggut nyawa lebih dari 13 ribu jiwa.

Namun, yang benar-benar membuat Martinez takut ialah rutinitas pemindaian janin di perutnya yang kini memasuki usia 20 minggu ketika rumah sakit dipenuhi dengan pasien virus korona baru (covid-19).

“Mereka mengatakan pemindaian 20 minggu sangat penting dan ini adalah kehamilan pertama saya, tetapi saya tidak ingin menempatkan diri saya dalam risiko,” katanya kepada AFP, belum lama ini.

Bagi para ibu hamil di seluruh dunia, pandemi covid-19 telah meningkatkan kadar stres dan kecemasan. Dalam penelitian yang dilakukan para ahli sebagaimana disebutkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), belum ada bukti bahwa virus dapat menular ke bayi selama kehamilan. Meski begitu, tindakan pencegahan harus diutamakan.

“Pasangan suami istri (pasutri) terlebih di usia subur (PUS), usia 15-49 tahun, disaran­kan untuk menunda kehamilan saat pandemi covid-19,” ujar spesialis kandungan yang juga Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo kepada Media Indonesia, Senin (4/5).

Dirinya membeberkan sejumlah alasan yang harus dipertimbangkan pasutri untuk menunda kehamilan di masa pandemi karena hamil muda di trimester pertama merupakan saat-saat yang rawan bagi jabang bayi.

Organ anak pertama terbentuk pada bulan awal kehamilan. Adapun pembentukan organ tersebut dapat terganggu apabila ibu mengalami infeksi dan tidak mendapatkan gizi yang cukup.
“Pembentukan organ terjadi kurang dari 8 minggu kehamil­an dan bulan selanjutnya pembentukan organ sudah selesai. Jadi, kalau ada infeksi covid-19, ibunya panas, demam, kita belum tahu pengaruhnya terhadap pembentukan organ. Jangan biarkan anak lahir cacat,” jelas Hasto.

Apabila ibu mengalami infeksi saat kehamilan awal, sambung Hasto, pertumbuhan otak anak akan terganggu. Akibatnya, anak berpotensi lahir dengan kondisi stunting dan ke depannya malah menjadi ge­nerasi yang tidak berkualitas.

“Otak itu 70% hingga 80% terbentuk saat ada di kandungan. Saat lahir enggak banyak berkembang. Dan itu terbentuk selama 3 minggu masa awal kehamilan,” ujarnya.

Pada awal kehamilan dan juga menyusui, lanjutnya, imunitas ibu akan menurun dan membutuhkan kontrol dokter secara langsung. Dengan banyaknya kasus orang tanpa gejala (OTG) covid-19, ibu hamil masuk kelompok berisiko.

Akibat hormon

Sekjen Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta Raya (POGI Jaya) dr Ulul Albab SpOG membeberkan bahwa ibu hamil dan menyusui rentan dengan berbagai penyakit akibat perubahan hormonal sehingga secara otomatis daya tahan tubuh mereka lebih rendah.

Berdasarkan beberapa contoh kasus pada penanganan virus korona sebelumnya (SARS-CoV dan MERS-CoV) dan beberapa kasus covid-19, dipercaya bahwa ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi, morbiditas, dan mortalitas jika dibandingkan dengan pasien umum.

Seperti diketahui, ibu hamil kerap mengalami kesulitan bernapas karena area paru-paru tertekan janin. Kondisi ini akan menjadi sangat parah jika ibu hamil tertular covid-19, yang notabene menyerang saluran pernapasan dan paru-paru.

Dengan semua risiko itu, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cimahi, Jawa Barat, Rosi Desrita, mengimbau masyarakat agar menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan seksual. Selain itu, program Keluarga Berencana (KB) juga harus tetap berjalan untuk menunda kehamilan saat pandemi ini. (DG/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya