Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Mengatasi Keseleo Pergelangan Kaki

24/2/2016 03:30
Mengatasi Keseleo Pergelangan Kaki
(ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY)

SEBANYAK 15% dari seluruh titik potensi cedera di tubuh ada di pergelangan kaki. Bentuk cedera pada pergelangan kaki bermacam-macam, tapi yang paling sering ialah keseleo.

Keseleo merupakan istilah awam yang kerap dipakai untuk merujuk pada jenis cedera sprain dan strain. “Perbedaan antara sprain dan strain terdapat pada titik cedera. Sprain mengenai bagian ligamen atau jaringan ikat yang menghubungkan tulangtulang pada sendi. Strain mengenai jaringan ototnya,” terang dokter spesialis olahraga, Susetyo Soewono, pada seminar bertajuk Cedera pada Pergelangan Kaki saat Beraktivitas di Rumah Sakit Jakarta, beberapa waktu lalu.

Cedera pada pergelangan kaki itu bisa sangat mengganggu, bahkan, menghalangi aktivitas. Menurut Soesetyo, itu disebabkan pergelangan kaki merupakan penopang beban tubuh, penjaga keseimbangan, juga memungkinkan seseorang bisa berlari dan melompat.

Pecahnya pembuluh darah di area pergelangan kaki merupakan kekhawatiran utama saat terjadi sprain atau strain.

“Sebab, pecahnya pembuluh darah tersebut dapat mengakibatkan pembengkakan. Jika sudah demikian, proses penyembuhan menjadi lebih lama,” ujar dokter spesialis olahraga, Muki Partono, pada kesempatan sama.

Karena itu, pertolongan pertama yang tepat perlu segera diberikan pada kasus keseleo. Muki menjelaskan secara medis prinsip pertolongan pertama itu disebut RICE, kependekan dari rest, ice, compression, elevation.

“Pertama, rest, yang artinya pasien yang mengalami sprain atau strain diwajibkan sesegera mungkin untuk mengistirahatkan diri atau meminimalkan pergerakan kaki. Pasien dianjurkan untuk mengistirahatkan diri sekitar 1-3 hari.”

Langkah kedua dan ketiga ialah ice dan compression. Artinya, pasien dianjurkan sesegera mungkin untuk menggunakan air es atau es batu untuk mengompres pergelangan kaki. Langkah itu dilakukan untuk menghambat terjadinya perdarahan di dalam yang dapat menyebabkan pembengkakan.

Keempat ialah elevation, yaitu memosisikan kaki agar lebih tinggi daripada jantung. Pasien dapat merebahkan diri dan meletakkan bantal di bawah kaki yang cedera. Hal tersebut berfungsi mengurangi peredaran darah ke kaki sehingga perdarahan dan pembengkakan dapat dicegah atau diminimalkan.

Bagaimana dengan pijatan? “ Jangan memijat pergelangan kaki yang keseleo. Kecuali pada masa pemulihan, setelah dilakukannya langkah-langkah RICE, agar kaki tidak kaku setelah diistirahatkan selama beberapa hari,” kata Muki.

Pasien yang cedera, lanjutnya, sebaiknya segera dibawa ke dokter setelah mendapat pertolongan RICE untuk mendapatkan diagnosis yang lebih pasti. “Diagnosis cedera pergelangan kaki memerlukan pemeriksaan oleh ahli medis, bahkan kadang perlu diperiksa dengan peralatan radiologi seperti sinar x, CT Scan, dan MRI.”


Perhatikan antropometri

Pada kesempatan itu, Muki juga menekankan pentingnya menerapkan ilmu dimensi tubuh atau antropometri dalam perekrutan atlet. Tujuannya ialah meminimalkan potensi cedera pada atlet yangdisebabkan ketidaksesuaian jenis olahraga dengan dimensi tubuhnya. Di negara-negara maju, ilmu itu sudah banyak diterapkan dan terbukti mempermudah atlet mendapatkan jenis olahraga yang sesuai dengan postur tubuh. Sayangnya, di Indonesia pemilihan atlet masih terpaku pada minat dan bakat dari calon atlet itu tanpa menghiraukan dimensi tubuh. Akhirnya, atlet Indonesia menjadi rentan cedera.

Bagi masyarakat umum, pemilihan jenis sepatu yang salah juga bisa memicu keseleo. Menurutnya, setiap orang punya bentuk kaki yang bedabeda dan punya titik tumpu yang bedabeda.

“Jadi, seharusnya dalam memilih jenis sepatu juga harus disesuaikan. Tapi secara umum sepatu berhak tinggi membuat penggunanya rawan cedera,” ujarnya. (*/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya