NEWSTICKER

Hewan dan Tumbuhan Punah di 2070

Nur Aivanni

22/2/2020 07:30

Hewan dan Tumbuhan Punah di 2070 — Ilustrasi MI(Dok. MI)

SATU dari tiga spesies tanaman dan hewan diperkirakan akan punah pada 2070 akibat perubahan iklim. Itu berdasarkan analisis data 538 spesies dan 581 lokasi di seluruh dunia dari Universitas Arizona.

Fokus penelitian ialah spesies tanaman dan hewan yang disurvei di lokasi yang sama dari waktu ke waktu setidaknya 10 tahun terpisah. Jika tingkat pemanasan global dapat ditekan, tidak akan terlalu banyak spesies yang punah pada tahun 2070.

"Namun, jika manusia menyebabkan peningkatan suhu yang lebih besar, kita bisa kehilangan lebih dari sepertiga atau bahkan setengah dari semua spesies hewan dan tumbuhan," kata peneliti Universitas Arizona, John J Wiens. (Science Daily/Nur/X-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Riky Wismiron

Berita Lainnya

Perburuan Ancam Cagar Alam
04/3/2020 20:38
Peneliti menemukan perburuan ilegal menjadi penyebab penurunan populasi mamalia besar di kawasan lindung di seluruh dunia, dan khususnya di negara-negara miskin
Manusia Purba Punah ketika Iklim Berubah
04/3/2020 20:38
Studi menemukan bukti bahwa spesies homo Erectus, Heidelbergensis, dan Neanderthalensis kehilangan sebagian besar relung iklim mereka sebelum punah. Perubahan iklim membuat mereka
Kepunahan Massal
10/11/2016 15:05
Dalam 500 juta tahun terakhir, Bumi telah mengalami lima periode ketika setidaknya setengah populasi makhluk hidup di bumi punah.
Kura-Kura Galapagos Berasal dari Spesies yang Disangka Punah
19/8/2016 06:01
“Kami sudah mengonfirmasi eksistensinya. Kura-kura dari spesies Chelonoidis Phantasticus adalah yang ditemukan di Galapagos.”
AS Nyatakan 23 Spesies Telah Punah
19/8/2016 06:01
Spesies yang paling ikonik dalam daftar tersebut adalah burung pelatuk berparuh gading, yang terakhir kali terlihat sekitar tahun 1940-an.
Gawat! Jepang Cuma Tinggal Nama Tanpa Peningkatan Angka Kelahiran
19/8/2016 06:01
Jepang bisa tinggal nama gara-gara angka kelahiran terus menurun. LGBTQ dituding menjadi salah satu biang keroknya.