Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Sinergi TIK Perkuat Pendidikan di Perbatasan

MI/Syarief Oebaidillah
08/2/2016 11:35
Sinergi TIK Perkuat Pendidikan di Perbatasan
(Foto Istimewa)

Guna mewujudkan program nawacita Presiden Jokowi untuk membangun dari pinggiran, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) menyinergikan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi wilayah terdepan atau perbatasan. Dalam kaitan ini, Kemendikbud bersama Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) akan memfasilitasi TIK untuk 1000 sekolah di kawasan terdepan itu.

"Ya, ini sesuai janji dalam salah satu program nawacita bapak Presiden untuk membangun wilayah pinggiran tanah air kita. Maka daerah daerah ini kita fasilitasi TIK untuk sekitar 1000 sekolah," ungkap Didik Suhardi menjawab Media Indonesia,kemarin. Dikatakan Didik melalui TIK akan mengcover daerah terdepan dalam kesamaan kualitas pendidikan antara daerah pinggiran dengan daerah perkotaan.

Dikataka Didik salah satu penyebab ketidakmerataan pendidikan di kota besar dengan daerah perbatasan atau biasa disebut terdepan, tertinggal, dan terluar (3T) adalah minimnya akses informasi. Penggunaan TIK dalam bentuk tablet sebagai alat bantu kegiatan belajar mengajar diharapkan memberikan pengetahuan informasi yang sama bagi siswa di daerah 3T dengan siswa di kota besar.

"Jadi melek teknologi jaringan atau internet merupakan hak kita semua sebagai warga negara dan kita jangan meremehkan siswa di daerah perbatasan dalam meggunakan buku elektronik (e-book). Bukan tidak mungkin mereka bisa lebih pintar," cetusnya. Dalam kaitan sinergi TIK itu, ia mengungkapkan pihaknya telah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) denganmengundang perwakilan dari Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi (Baltekkom) dan penanggung jawab TIK dari 34 provinsi di Indonesia.

Didik mengemukakan Rakor tersebut dibuka Mendikbud Anies Baswedan ,di Tangerang Selatan,Banten, pekan lalu.Ia menjelaskan Mendikbud sangat berharap banyak muncul solusi-solusi berbasis TIK untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Mendikbud menggarisbawahi pentingnya TIK dalam meningkatkan mutu pendidikan, namun meminta agar fokus pada substansi bukan pada gengsinya. "Selama ini kita sering terjebak pada TIK sebagai appearence atau gengsi, namun lupa pada substansinya," katanya. Ia mencontohkan daerah yang membeli komputer untuk ujian nasional berbasis komputer (UNBK). "UN itu hanya beberapa hari, harusnya kalau pengadaan komputer itu untuk pembelajaran dalam rangka mempersiapkan UN, bukan untuk UN," ujarnya.

Ia juga berpesan dalam mengembangkan aplikasi pembelajaran berbasis TIK untuk melibatkan peserta didik. Selama ini, katanya, banyak aplikasi pembelajaran berbasis TIK bagus menurut orang dewasa, namun tidak menarik bagi anak-anak. "Anak-anak itu assessor yang jujur, apa yang bagus menurut kita, belum tentu bagus bagi mereka. Jadi tanya mereka, apakah aplikasi yang kita buat menarik bagi mereka," kata Mendikbud.

Didik Suhardi menambahkan bahwa tujuan besar rakor tersebut untuk membangun ekosistem pendidikan dan kebudayaan melalui gerakan pendayagunaan TIK. "Dari rakor ini diharapkan lahir rumusan kebijakan pengembangan dan pendayagunaan TIK, baik infrastruktur, layanan, maupun sumber daya manusianya," pungkas Didik. Adapun daerah perbatan atau terdepan yang menjadi sinergi TIK meliputi Nunukan, Sebatik,Entikong di Kalimantan , daerah Belu di perbatasan Nusa Tenggara Timur dengan Timor Leste. Juga Papua, Nanggro Aceh Darussalam dan Maluku. (Bay/OL5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya