Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
TROFI perak murni atau yang kini kita kenal sebagai Piala Davis pertama kali dikompetisikan ketika mahasiswa AS bernama Dwight Filley Davis menantang pemain tenis dari Inggris untuk menyeberangi Atlantik dan bertarung dengan tim Harvardnya. Awalnya Davis memenangi kejuaraan tenis tunggal antarperguruan tinggi pada 1899. Mereka lalu pergi ke California untuk melawan pemain terbaik di sana.
Karena kagum akan antusiasme yang diberikan khalayak, Davis pun merencanakan pertandingan tenis berskala internasional. Atas rencananya itu, dia memperoleh dukungan dari US National Lawn Tennis Association. Untuk piala, Davis membiayainya secara pribadi.
Ia menghabiskan 750 dolar untuk membuat piala perak yang elegan setinggi 32,5 cm dan berdiameter 45 cm.
Pada pertandingan perdana yang formatnya dibuat Davis, tim Harvard mengalahkan tim Britania Raya dengan skor 3-0.
Kini Piala Davis merupakan ajang prestise tenis internasional. Karena menyadari hal itu, beberapa waktu sebelum kematiannya pada 1945, Davis mengutarakan semacam keinginan untuk membuat piala itu dari emas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved