Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah dideklarasikan pada awal Januari 2016, dengan begitu kemampuan kompetitif atau bersaing pada sumber daya manusia (SDM) sesama warga bangsa Asean akan semakin ketat. Dalam kaitan ini, Indonesia Marketing Guru and CO-Authored Hermawan Kertajaya mengingatkan era tersebut menjadi pengungkit dalam persaingan kompetensi SDM, barang maupun jasa. Sebab itu, Hermawan menyatakan pentingnya program studi marketing atau pemasaran dan kewirausahaan atau entrepreneurship untuk mencetak SDM handal dan kompeten.
Namun Hermawan Kertajaya yang terkenal sebagai pakar pemasaran nasional dan internasional ini menyayangkan pembelajaran program studi (prodi) tersebut masih jarang digunakan kalangan Perguruan Tinggi(PT) tanah air. "Di era MEA saat ini kita jangan seperti mesin. Kita dituntut mampu bersaing, bukan antar produk saja," kata Hermawan Kartajaya saat kuliah umum di President University di kawasan PT Jababeka, Cikarang, Jawa Barat,belum lama ini.
Melalui rilis kepada pers Senin (1/2) ia menyatakan idealnya semua profesi semestinya dibekali d kemampuan pemasaran dan kewirausahaan. Sebab itu,ia meragukan profesi dokter dan pengacara Indonesia mampu bersaing karena tidak dibekali prodi tersebut. Pendiri MarkPlus Inc. Ini menyatakan sebuah inovasi sangat membutuhkan ahli pemasaran dan kewirausahaan.
"Jadi sebaiknya semua PT menjadikan kedua prodi itu sebagai payung," tandasnya. Kembali ia mengingatkan pemasaran tanpa kewirausahaan tidak berjalan sedangkan kewirausahaan tanpa pemasaran tidak terarah atau ngawur. Jad kunci suksesnya menguasai keduanya. Rektor President University disingkar PresUniv, Chandra Setiawan menyatakan bahwa kampusnya telah menjalankan kedua prodi tersebut.
Pihaknya sejak awal menerapkan dengan teori dan praktek dengan bimbingan para ahli dan praktisi. PresUniv akan menerapkan program pemasaran untuk semua prodi. Sedangkan kewirausahaan telah diterapkan di semua prodi. Contoh entrepreneur yang diterapkan di ruang belajar, menurut dia dengan pemberian nilai oleh masing-masing mahasiswa kepada mahasiswa yang lain. Ia yakin ini akan membentuk karakter entrepreneur pada masing-masing mahasiswa. Selain itu, PresUniv juga melatih setiap mahasiswanya bekerja langsung pada perusahaan di kawasan PT Jababeka selambatnya selama satu tahun.(Bay/RO/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved