Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KELUARGA Tangguh Bencana (Katana) merupakan mikromoskos dari penanggulangan bencana. Dalam konteks bencana, keluarga menjadi fokus inti.
Diharapkan dalam upaya peningkatan ketangguhan bencana dan ketahanan terhadap bencana, konsepsi katana menjadi penting dan dapat dikembangkan serta diterapkan sebagai proses yang terus menerus.
Pada peringatan bulan pengurangan risiko bencana 2019 di Pangkal Pinang, Bangka, Jumat (11/10), salah satu pembahasannya dalam Technical Event #12 adalah tentang Katana .
Kasubdit Peran Lembaga Usaha BNPB Firza Ghozalba mengatakan Katana adalah bagian dari Destana dan akan diimplementasikan pada 2020.
Sasaran prioritas adalah masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana berdasarkan daftar di buku katalog bencana. Keluarga ditingkatkan keselamatan, ketangguhannya dalam menghadapi kemungkinan atau potensi bencana.
Baca juga: Disabilitas Dapat Berperan dalam Penanggulangan Bencana
Akar permasalahan di lapangan yang ditemukan adalah kapasitas terkait pemahaman dan kesiapsiagaan menghadapi bencana yang masih perlu ditingkatkan. Jika masalah-masalah tersebut teratasi, korban menjadi kecil.
"Kunci Katana adalah adanya partnership/kemitraan lintas sektor. Katana bukan milik BNPB tetapi program bersama baik di pemerintahan maupun pemangku kepentingan lainnya," ujar Firza.
Ada tiga tahapan dalam Katana :
1. Sadar risiko bencana mengetahui dan sadar akan risiko bencana dilingkungannya
2. Pengetahuan: mengetahui dan memperkuat struktur bangunan paham manajemen bencana, edukasi bencana
?3. Berdaya: mampu menyelamatkan diri sendiri keluarga dan tetangga.
Diselaraskan dengan hari kesiapsiaagan setiap 26 April. Evakuasi mandiri di tingkat keluarga dilakukan siang dan malam hari. Karena bencana sering terjadi pada siang dan malam hari.
Keluarga memiliki peran penting dalam pengurangan risiko bencana karena keluarga adalah struktur masyarakat terkecil pertama yang memberikan sosialisasi kepada setiap anggotanya. Keluarga dapat memberikan sosialisasi pendidikan bencana sejak dini terutama kepada anak-anak dan remaja.
Tiga poin penting yang menjadi usulan program Keluarga Tangguh Bencana (Katana), yaitu:
1. Katana dapat menjadi sokoguru ketangguhan komunitas dan keluarga terhadap risiko bencana
2. Katana menggunakan informasi berbasis teknologi untuk memperkuat upaya-upaya ketahanan keluarga dan lingkungan dan ujungnya pada ketahanan bangsa
3. Katana harus melibatkan kelompok rentan, anak-anak, ibu hamil, lansia dan perempuan, harus dimulai dari keluarga untuk ketangguhan dalam menghadapi bencana. (RO/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved