Kusrin Dapat Tambahan Modal Dari Presiden Jokowi

Sempat bermasalah dengan hukum lantaran soal standardisasi produk, usaha kecil menengah perakitan televisi tabung lokal milik Muhammad Kusrin didukung penuh Presiden Jokowi. Perhatian itu juga diberikan lantaran adanya fungsi informasi yang diemban usaha tersebut.

"Secara pribadi Pak Presiden memberikan bantuan tambahan modal karena melihat bagaimana effort Mas Kusrin memproduksi ini kan (produk) daur ulang," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (25/1).

Namun Johan tak merinci jumlah bantuan modal yang diberikan Jokowi pada Kusrin. Bantuan itu diberikan seusai pertemuan antara Presiden dengan Kusrin, 42, dan istrinya, Siti Aminah, 43, di Istana Merdeka, hari ini

Dalam pertemuan itu, Kusrin memaparkan tentang perjalanan bisnis televisi dengan merek Maxreen (diambil dari panggilannya, Mas Kusrin) sejak 2011. Selain itu, Kusrin juga mengungkapkan soal tahapan perijinan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang sudah dilaluinya.

"Jadi Presiden cukup terkejut, ternyata produk yang dibuat Pak Kusrin ini dari sisi profesional sudah jadi standar untuk bisa dikomersilkan. Kardus pun sudah pakai brand," ujar Johan.

Ia menambahkan, dukungan itu bukan sekedar perhatian pada pengembangan UKM lokal. Menurut Johan, usaha Kusrin itu memiliki fungsi strategis pula dalam hal penyebaran informasi di kalangan masyarakat bawah lantaran produknya yang terjangkau.

"Presiden menyampaikan bahwa ini tidak sekedar televisi untuk kalangan menengah ke bawah, tapi yang penting kan rakyat di bawah ini bisa mengakses informasi, bisa melihat berita, mendengar informasi. Jadi selain fungsi UKM ada juga fungsi yang lebih penting lagi," paparnya.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengaku memberi dukungan dalam hal pembinaan UKM jenis ini. Sertifikat SNI pun telah diberikan pada 16 Januari lalu.

"Presiden memberi perhatian terhadap usaha kecil seperti ini. Dan ini memang layak dan harus dibina, diarahkan, sehingga Mas Kusrin seperti ini, yang memiliki kreatifitas tinggi, betul-betul terarah, sehingga produk yang dibuat ini bisa digunakan dan terlindungi (bagi) konsumen juga," tuturnya. (Kim/OL-2)