Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
SEIRING peringatan Tahun Baru Islam 1441 Hijriah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyeru kaum muslimin untuk mempererat tali persaudaraan dan komitmen kebangsaan di antara sesama anak bangsa.
"Kita hendaknya merekatkan persaudaraan, komitmen kebangsaan, mengembangkan wawasan kebinekaan, dan menciptakan kehidupan berbangsa yang rukun, harmonis, dan saling menghormati sesuai semangat ukhuwah wathaniyyah dalam bingkai NKRI yang berdasarkan Pancasila," kata Wakil Ketua Umum MUI, KH Zainut Tauhid Saadi, kepada Media Indonesia, kemarin.
MUI juga berharap semangat hijrah dapat mengembangkan akhlak dan perilaku umat Islam yang toleran (tasamuh), seimbang (tawazun), dan adil (i'tidal) agar kita tidak terjebak pada pertentangan sempit (furuiyyat) dalam menjalankan ajaran agama.
Dalam memperingati Tahun Baru Islam 1441 Hijriah, Pemkab Tuban, Jatim, mengelar Festival Muharam dengan mengelar sejumlah acara bernuansa Islam selama 1-15 September. Acara yang dilombakan, di antaranya, lomba nasyid, dai dan daiyah, festival kasidah modern, dan festival musik islami bagi pelajar.
Pada pembukaan acara, Bupati Tuban Fathul Huda meminta warga tetap menjaga persatuan dan kesatuan demi tegaknya NKRI, termasuk agar seluruh warga Tuban tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu SARA yang akhir-akhir ini marak terjadi.
"Manusia itu sama dan satu, dilahirkan sama dari rahim ibu. Semua bersaudara," kata Fathul saat membuka Festival Muharam 1441 Hijriah, Sabtu (31/8).
Festival Muharam di Alun-alun Kota Tuban itu juga mengundang KH Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah. Dalam tausiahnya, Gus Miftah menjelaskan keutamaan Muharam yang sebagian orang salah mengartikannya dan menghubungkan dengan sesuatu bersifat mistis.
Di tengah acara, Gus Miftah meminta hadirin menyalakan lampu di ponsel masing-masing. Selanjutnya, mereka bersama-sama membaca salawat Nabi dan lagu-lagu perjuangan untuk membangkitkan nasionalisme.
Sementara itu, peringatan Tahun Baru Hijriah di Lembata, NTT, diramaikan oleh Festival Tiga Gunung yang mengundang decak kagum ribuan penonton yang memadati arena Bukit Cinta Lembata. Pertunjukan seni kolosal yang disaksikan ribuan warga Lembata dan sejumlah pejabat dari pusat hingga kabupaten itu menampilkan sekitar seribu penari Beku, penari Hedung Huri 40 orang, formasi F3G sebanyak 500 orang, dan penari pagar hidup 1.500 orang. (Bay/YK/PT/X-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved