Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

PII: Lawan Terorisme dengan Pendidikan

Syarief Oebaidillah
18/1/2016 18:13
PII: Lawan Terorisme dengan Pendidikan
((MI/Rommy Pujianto))

Pengurus Besar Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PB KB PII) memberikan perhatian serius dalam berbagai program terutama bidang pendidikan.

"Secara khusus melalui sumberdaya dan kepakaran yang dimiliki, Keluarga Besar PII dituntut mampu memberikan sumbangsih terhadap arah pendidikan Indonesia ke depan," kata Ketua Umum PB KB PII periode 2015-2019 Nasrullah Larada pada acara pertemuan dengan tokoh KB PII bersama Mendikbud Anies Baswedan di Kemendikbud, Jakarta.

Melalui rilisnya kepada pers, Senin (18/1), Nasrullah menyatakan program bidang pendidikan yang berorientasi pada pemecahan masalah (problem solving) dan pemenuhan kebutuhan bangsa. sehingga dunia pendidikan kita bukanlah dunia asing yang berjarak dengan apa yang kita butuhkan, terlebih lagi dengan pemberlakuan era Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA awal tahun 2016 ini yang berdampak membuka arus perdagangan barang dan jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional asing sehingga persaingan tenaga kerja akan semakin meningkat.

Ia menjelaskan pendidikan juga harus mengutamakan nalar. Hasil evaluasi lembaga-lembaga pemeringkat kualitas pendidikan di dunia seperti PISA (Programme for International Student Assessment), TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study), dan PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) menunjukkan lemahnya kemampuan nalar anak didik atau pelajar Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain. Padahal, kemampuan nalar diyakini sebagai dasar dari pembentukan sikap dan perilaku atau watak (karakter).

Dengan pendidikan yang mengutamakan kemampuan nalar ini diharapkan anak didik yang dihasilkan dari lembaga-lembaga pendidikan mampu meng-counter berbagai opini yang menyesatkan bagi keutuhan NKRI. Karena pembentukan kondisi yang menyesatkan adalah teror bagi anak bangsa di mana mereka berada.

Lebih lanjut Nasrullah mengutip semboyan Melala Yosefzai yang meraih Nobel Perdamaian 2014 "With guns you can kill terorist, with education you can kill terorism bahwa perlawanan senjata hanya menghentikan pelaku terornya saja. "Sejatinya yang sungguh-sungguh dapat menghentikan dan menangkal aksi terorisme hanya melalui pendidikan," tandasnya.

Sebab itu, kata dia, KB PII bersama para tokoh nasional dan alumni telah mendeklarasikan gerakan #jihadmelawanterorisme dengan format masa depan pendidikan Indonesia dan peran penting ormas pelajar.

Ia menyatakan PII akan menjadi wadah pembinaan pemuda dan pelajar yang mengajarkan nilai-nilai Islam yang tengah (tawassuth) dan damai.
Sehingga PII dapat tumbuh menjadi pilar pembinaan pemuda dan pelajar muslim yang tangguh, menjadi kader yang dapat menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri, keluarga, umat dan bangsa.

Sementara itu, Anies Baswedan mengingatkan bahwa tren dunia pada penguasaan ilmu pengetahuan, bukan semata dari sumber nasional‎ sekadar pada uang dan kekuasaan.

"Jadi kekuatan kita yang bertumpu pada pengetahuan dan pendidikan amat penting," kata Anies. ‎

Sedangkan terhadap kecenderungan radikalisme dan perilaku teror ,Anies menyatakan pentingnya pendidikan keluarga,juga peran guru dan sekolah dalam menangkal pikiran dan ajaran radikal.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya