Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Sebanyak 24 pelajar dan mahasiswa Indonesia mendapat berbagai bekal ketrampilan termasuk belajar bahasa Jepang sebelum bekerja di negeri Sakura tersebut.
"Setelah mengikuti pembelajaran Bahasa Jepang dalam jaringan (daring) para peserta di bekali ketrampilan caregiver atau pengetahuan bekerja di industri Jepang yang dilakukan di Seamolec," kata Direktur Seamolec Abi Sujak pada acara peluncuran Program Caregiver dan Pemagangan Industri Kerja sama dengan Human Mandiri di kantor Seamolec, kawasan kampus UT Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Senin (18/1).
Acara tersebut dihadiri Deputy Director Seamolec AB Susanto, Wakil Direktur Yayasan Human Mandiri Tanaka Tatsumi, Wakil Rektor Universitas Internasional Batam Teddy J, perwakilan STP Sahid, dan lain lain.
Dalam kerja sama ini, Seamolec bekerja sama dengan Yayasan Human Mandiri yang merupakan lembaga pendidikan kerja sama Jepang dan Indonesia
"Para peserta akan mendapatkan banyak keuntungan dari pembelajaran secara online ini dikarenakan waktu dan ruang yang fleksibel. Mereka tidak perlu berpatokan pada waktu tertentu dan tempat tertentu, prinsip pembelajaran online adalah selama tersedia jaringan internet maka pembelajaran dapat berlangsung," papar Abi Sujak.
Abi Sujak menjelaskan Seameo Seamolec adalah sebuah institusi yang bernaung dibawah Southeast Asian Ministers of Education Organization (Seameo) atau Organisasi Menteri Menteri Pendidikan se Asia Tenggara yang bertanggung jawab untuk mengembangkan Pendidikan Terbuka dan Pendidikan Jarak Jauh di Asia Tenggara.
AB Susanto menambahkan program ini dimulai pada bulan Januari hingga Juni 2016 di gedung SEAMOLEC Tangerang Selatan,Banten.
Adapun peserta minimal lulusan SMA/SMK sederajat atau setingkat D1-D3 bidang kesehatan untuk caregiver atau bidang apa saja untuk pemagangan di industri.
Dalam proses pelatihannya dibantu dengan para pengajar dari Indonesia dan juga guru dari Jepang.
AB Susanto menjelaskan selesai pembelajaran para peserta akan melanjutkan pendidikannya dalam bentuk training industri di Jepang dibawah koordinasi Human Academy Japan selama 3-5 tahun.
"Jadi, tujuan program pembelajaran adalah memberikan bekal tentang ketrampilan caregiver atau health care di Jepang serta soft skill untuk melakukan pemagangan di sejumlah perusahaan industri di Jepang,", ujarnya.
Untuk sementara, dilatih 24 peserta terdiri 20 pelajar jebolah SMK dan SMA dari Palembang Sumatera Selatan yang mendapat pembekalan belajar di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Sahid Jakarta dibiayai dinas pendidikan Provinsi Sumatera Selatan.Serta empat orang terdiri dua lulusan D1 Akademi Perawat Cendekia Sidoarjo,Jawa Timur dan dua lulusan D1 Politeknik Harapan Bersama Tegal,Jawa Tengah.
AB Susanto menambahka dengan program ini diharapkan akan tercipta sumberdaya manusia Indonesia yang mampu bersaing secara global menghadapi atmosfer pasar tunggal Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan plus three yakni Jepang, Korea dan Tiongkok.
Tanaka Tatsumi menyatakan pihaknya telah berpengalaman selama 30 tahun di bidang pendidikan dan menjalin kerja sama dengan Indonesia.
"Kami percaya pelajar Indonesia mampu belajar bahasa Jepang serta bekerja dengan baik di negara kami," pungkas Tanaka.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved