Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Indeks Integritas Sekolah Tentukan Hasil SNMPTN

Putri Rosmalia Octaviyani
15/1/2016 13:07
Indeks Integritas Sekolah Tentukan Hasil SNMPTN
(MI/Rommy Pujianto)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemristek dan Dikti) secara resmi meluncurkan program SNMPTN-SBMPTN tahun 2016, hari ini. Nilai raport masih menjadi penentu diterimanya siswa ke perguruan tinggi negeri. Namun, berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini perguruan tinggi juga menggunakan indeks integritas sekolah untuk menentukan status dan keakuratan nilai raport siswa.

"Ini sebuah cara yang kami gunakan guna mendapatkan hasil yang lebih akurat," ujar Menteri Ristek dan Dikti M Nasir di Jakarta, hari ini.

M Nasir mengatakan, selama ini penggunaan nilai raport dalam SNMPTN kerap mengalami kesulitan dalam membandingkan nilai raport siswa antarsekolah. Belum adanya data dan track record yang digunakan untuk melihat cara guru memberi nilai pada siswa kerap menimbulkan potensi kecurangan.

"Jadi guru dan sekolah tidak bisa melebih-lebihkan nilai siswa. Karena kami sudah punya catatan sendiri untuk menilai dan menimbang," tambahnya.

Indeks integritas yang digunakan oleh perguruan tinggi merupakan hasil penilaian yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional setiap sekolah di Indonesia. Program tersebut mulai dilakukan oleh Kemendikbud sejak tahun 2015. Penekanan angka dan potensi kecurangan dalam UN menjadi tujuan utama dilakukannya penilaian tersebut.

Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Herry Suhardianto mengatakan, selama ini perguruan tinggi hanya menggunakan peringkat akademik untuk menentukan besaran kuota SBMPTN yang akan diberikan pada sekolah. Peringkat akademik tersebut didapat dengan cara membandingkan nilai raport siswa dengan besar IPK setelah mereka menjalani masa kuliah. Namun, hal tersebut dianggap kurang maksimal karena banyak perguruan tinggi yang tidak memiliki database lengkap sekolah, terutama yang belum pernah diberikan kuota SNMPTN sebelumnya.

"Jadi itu data yang dikumpulkan sendiri, sulit bila kami belum memiliki database panjang dari siswa yang berasal dari sekolah itu," terangnya.

Dengan adanya indeks integritas, Herry mengatakan akan lebih memudahkan perguruan tinggi dalam menentukan kelulusan siswa. Selain itu, juga meminimalkan kesalahan dalam membandingkan nilai raport antarsekolah dari berbagai daerah.

Tahun ini Kemenristek dan Dikti menentukan besaran kuota penerimaan dari SNMPTN dan SBMPTN masing-masing adalah minimum 40% dan 30%. Angka 40% untuk SNMPTN berkurang dari tahun sebelumnya, yakni 50%. Hal tersebut dikatakan M Nasir untuk menciptakan keseimbangan penerimaan yang terdiri atas beberapa jalur.

Sementara itu, jumlah perguruan tinggi negeri yang tahun ini ikut serta mengikuti SNMPTN-SBMPTN berjumlah 78 PTN. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2015 yang berjumlah 65 PTN. Dari total tersebut, sebanyak 16 PTN telah siap untuk menyelenggarakan metode tes dengan computer base testing (CBT). (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik